Salin Artikel

"Dulu Sempat Ungkap Alasan Gabung Menwa, Katanya Ingin Melatih Fisik dan Mental"

KOMPAS.com - Kematian Gilang Endi Saputra (22), mahasiswa D4 Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Novarina Ekapuri, sepupu Gilang, menceritakan, korban pernah mengungkapkan alasan bergabung dengan Resimen Mahasiswa (Menwa).

"Pernah ngobrol, dulu kita sempat tanya kenapa pengin masuk Menwa, katanya pengin melatih fisik dan mentalnya karena sebenarnya dulu itu Mas Gilang pengen sekali masuk sekolah di ikatan dinas API Madiun," katanya, dilansir dari Tribunnews.com.

Selain itu, kata Novarina, Gilang sempat mengungkapkan, selama mengikuti kegiatan Menwa tak pernah alami perilaku kekerasan.

Hal itu membuat pihak keluarga menyetujui Gilang masuk organisasi tersebut.

"Dari semester satu sampai semester tiga, kalau untuk masalah seperti itu (dugaan kekerasan, red) engga pernah cerita. Kalau pernah ada seperti itu dan Mas gilang cerita ke keluarga, otomatis pihak keluarga akan melarang ikut organisasi Menwa," katanya.

Cita-cita kerja di pertambangan

Novarina melanjutkan, kejadian itu telah membuat keluarga korban syok. Orangtua korban, menurut Novarina, sempat bercerita jika Gilang setelah lulus ingin bekerja di bidang pertambangan.

"Ketika mas Gilang masuk ke Prodi K3 UNS itu salah satu cita-cita mas Gilang yang sudah diamini oleh kedua orang tua dan keluarga besar. Rencananya ingin bekerja di bidang pertambangan, orang tua harapannya Mas Gilang menjadi anak yang sukses," pungkas Nova.

Polisi akan meminta keterangan saksi ahli terkait kasus kematian Gilang saat mengikuti acara Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Menwa di Jurug, Minggu (24/10/2021).

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, saksi ahli yang dimintai keterangan tergabung dalam tim kedokteran forensik.

Mereka terlibat mengotopsi jenazah Gilang usai meninggal saat Diklatsar Menwa.

"Ini untuk menjelaskan detail hasil otopsi yang telah dilakukan tim kedokteran forensik," ujarnya.

"Termasuk dokter jaga yang menerima korban pada Minggu (24/10/2021) pukul 22.05 WIB di rumah sakit Moewardi Solo," tambahnya.

Panitia dan peserta Diklatsar di asrama

Sementara itu, Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Sutanto menjelaskan, semua panitia dan peserta Diklatsar Pra Gladi Patria XXXVI ditempatkan di sebuag asrama.

Hal tersebut, kata Sutanto, bertujuan untuk memudahkan pihak kepolisian dalam melakukan pemeriksaan.

"Agar memudahkan memenuhi panggilan dari penyidik masih kita fasilitasi (tinggal di asrama)," katanya.

(Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Dony Aprian)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Polisi Dalami Sosok Pelaku yang Lakukan Kekerasan Selama Diklat Menwa UNS, 25 Saksi Telah Diperiksa

https://regional.kompas.com/read/2021/11/02/063633578/dulu-sempat-ungkap-alasan-gabung-menwa-katanya-ingin-melatih-fisik-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke