Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasil Dikembangkan, 9 Butir Telur Kura-Kura Leher Ular Rote yang Terancam Punah Menetas

Kompas.com - 05/11/2021, 21:40 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Balai Penelitian Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Kupang, mengembangkan kura-kura leher ular Rote (Chelodina mccordi).

Hewan ini merupakan satwa endemik Pulau Rote yang saat ini statusnya terancam punah.

Kepala BP2LHK Kupang Erwin, mengatakan, tahun ini indukan kura-kura leher ular Rote bertelur sebanyak 12 butir di kawasan hutan dengan tujuan khusus Oelsonbai, Kota Kupang.

Telur kura-kura leher ular tersebut kemudian ditetaskan di ruang inkubator dengan pengaturan suhu 30,5 derajat celcius dan kelembaban 65-70 persen.

Baca juga: Kondisi Gala Sky, Anak Vanessa Angel, Mulai Membaik dan Diasuh Psikiater

"Dari 12 butir telur tersebut, pada tanggal 6 Oktober 2021 lalu, sebanyak 9 butir menetas atau persentase daya tetas sebesar 75 persen," ujar Erwin, kepada Kompas.com, Jumat (5/11/2021).

Menurut Erwin, perlu waktu sekitar dua sampai tiga bulan agar telur kura-kura leher ular Rote bisa menetas.

Setelah satu minggu anakan kura-kura leher ular Rote itu menetas, kemudian dimasukan ke dalam bak plastik yang berisi air.

Sebagai bentuk rehabilitasi, anakan kura-kura yang baru menetas harus diberikan pakan hidup agar sifat liarnya muncul sejak dini.

"Pakan hidup yang biasa diberikan seperti jentik nyamuk dan anakan ikan-ikan kecil," kata Erwin.

Sementara itu, peneliti kura-kura leher ular Rote, Dayat, menambahkan, selain diberikan pakan hidup, anakan kura-kura harus sering dijemur agar membantu pertumbuhan kerapasnya.

Penjemuran anakan kura-kura, lanjut dia, dilakukan pada pagi hari antara pukul 07.00 sampai 10.00 pagi, selama 15–30 menit.

"Sebaiknya anakan kura-kura dijemur setiap hari atau paling sedikit dua hari dalam satu minggu," ujar Dayat.

Dayat menuturkan, satwa ini merupakan satwa ikonik dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Rote Ndao.

Namun, lanjut dia, keberadaan kura-kura tersebut di habitat alaminya sudah tidak dijumpai lagi.

Baca juga: 13 Kura-kura Leher Ular Asal NTT Dibawa dari Singapura Kembali ke Habitatnya

Karena itu, salah satu langkah yang diambil untuk melestarikan kura-kura leher ular Rote adalah melalui penelitian konservasi ex situ.

Salah satu aspek penting dari konservasi ex situ adalah reproduksi atau pengembangbiakan.

Dia berharap, anakan kura-kura bisa tumbuh sehat sampai besar, dan suatu saat bisa dikembalikan lagi ke habitat alaminya di Pulau Rote.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com