Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Universitas Riau "Curhat" Dilecehkan Saat Bimbingan Skripsi, Dosen: Saya Bersumpah Tidak Melakukannya

Kompas.com - 05/11/2021, 19:00 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Beredar sebuah video seorang perempuan berkeluh kesah atau "curhat" terkait kejadian dugaan pelecehan seksual yang dialaminya, Kamis (4/11/2021).

Perempuan itu mengaku sebagai mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas FISIP Universitas Riau, angkatan 2018.

Video tersebut diunggah akun Instagram Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) yang bernama @komahi_ur.

Saat berita ini ditulis, unggahan itu mendapat 13.300 like, dan 2.900 komentar.

Baca juga: Curhat Viral di Medsos, Mahasiswi Unsri Mengaku Alami Pelecehan Seksual oleh Dosen Saat Bimbingan Skripsi

Dalam video yang beredar, si mahasiswi bercerita dengan wajah disamarkan. Ia menyebut pelaku pelecehan seksual adalah Dekan Fakultas FISIP bernama Syafriharto.

Peristiwa itu terjadi saat korban melakukan bimbingan skripsi, pada Rabu (27/10/2021), jam 12.30 WIB.

"Saya hanya berdua di dalam ruang dekan. Bapak Syafriharto mengawali pertanyaannya tentang pribadi saya, tentang kehidupan dan pekerjaan. Dia juga bilang i love you kepada saya. Saya jadi tidak nyaman," kata mahasiswi berinisial L dalam video berdurasi 13 menit 26 detik yang dilihat Kompas.com, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Cabuli Keponakan, Oknum Dosen Unej Dituntut 8 Tahun Penjara

Pelecehan dilakukan usai bimbingan skripsi

Setelah selesai bimbingan skripsi, korban hendak pamit keluar ruangan. Namun, korban mengaku pundaknya diremas dan terduga pelaku mendekatkan badannya ke korban.

"Setelah itu dia pegang kepala saya dengan kedua tangannya, terus mencium pipi kiri dan kening saya. Saya sangat ketakutan dan menundukkan kepala. Tapi Bapak Syafriharto mendongakkan saya sambil berkata mana bibir, mana bibir, membuat saya merasa terhina dan terkejut," lanjut mahasiswi itu.

Baca juga: Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi, Oknum Dosen Diskors 5 Tahun Tak Boleh Mengajar

Korban mengaku badannya lemas dan ketakutan. Ia kemudian mendorong tubuh terduga pelaku.

"Pas saya dorong dia bilang, ya udah kalau enggak mau. Saya langsung keluar dari ruang dekan dan keluar dari kampus dalam kondisi ketakutan. Saya merasa sangat dilecehkan Bapak Syafriharto. Saya merasa trauma berat," ungkapnya.

Baca juga: Oknum Dosen Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi, Dekan Persilakan yang Pernah Jadi Korban untuk Melapor


Minta bantuan dosen lain, tapi tak dapat keadilan

Usai kejadian itu, korban menghubungi seorang dosen meminta untuk didampingi menemui kepala jurusan.

Korban berharap kepala jurusan mengganti dosen pembimbing skripsi, yang diduga melakukan perbuatan tak senonoh itu.

"Saya sudah berusaha meminta keadilan, tapi tidak dapat. Saya minta pertanggungjawaban dari perbuatan Bapak Syafriharto. Saya trauma berat," kata korban.

Baca juga: Mahasiswi Universitas Riau yang Curhat Dilecehkan Dosennya Lapor Polisi, Terlapor: Saya Hadapi dan Siapkan Pengacara

 

Bantahan dosen: tidak benar saya dibilang cium pipi dia...

Dekan Fakultas FISIP Universitas Riau, Syafriharto saat diwawancarai Kompas.com terkait dirinya diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswinya di Pekanbaru, Riau, Jumat (5/11/2021).KOMPAS.COM/IDON Dekan Fakultas FISIP Universitas Riau, Syafriharto saat diwawancarai Kompas.com terkait dirinya diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswinya di Pekanbaru, Riau, Jumat (5/11/2021).
Terkait hal ini, Dekan Fakultas FISIP, Syafriharto membantah telah melakukan pelecehan seksual.

"Saya tidak ada melakukan seperti yang dituduhkan oleh mahasiswi itu. Saya dibilang cium pipi dia, itu tidak benar sama sekali. Saya berani bersumpah, saya mau melakukan muhabalah," ujar Syafriharto saat diwawancarai Kompas.com dalam konferensi pers di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan, waktu itu mahasiswi berinisial L datang ke ruangannya untuk bimbing proposal.

Saat itu, di situ ada juga seorang stafnya bernama Ayu di depan pintu ruangan.

Diakui Syafriharto memang saat itu hanya berdua dalam ruangan dengan L.

"Karena saya ada kegiatan lain, saya bilang saya baca dulu proposalnya dua sampai tiga hari. Kemudian saya tawarkan apakah sudah sanggup seminar, saya acc proposalnya. Waktu bimbingan itu saya tanya dia bilang kerja," cerita Syafriharto.

Terduga pelaku akui pegang pundak mahasiswi L

Waktu itu, kata dia, L menangis saat bercerita tentang keluarganya. Adiknya tak kuliah dan orangtuanya sakit.

Syafriharto merasa prihatin karena mengganggap L sudah seperti anaknya.

Setelah itu, pada saat keluar Syafriharto memberikan semangat dengan memegang pundak L dari depan.

"Sebelum dia keluar dari ruangan saya, saya pegang pundaknya dari depan seperti bapak dan anaklah. Saya beri semangat. Jadi, tidak ada saya cium atau pelecehan seksual lainnya," tegas pria asal Kabupaten Kuantan Singingi ini.

 

Korban melapor ke polisi, didampingi orangtua dan BEM Unri

Sementara itu, Kompas.com memantau korban membuat laporan di Polresta Pekanbaru, terkait dugaan pelecehan seksual.

Korban melapor didampingi orangtuanya, tante dan sejumlah anggota BEM Universitas Riau.

Ibu korban yang ditanya Kompas.com, berharap terduga pelaku diproses secara hukum.

"Ya, minta diproses. Mohon doanya," singkat ibu korban.

Terpisah, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan korban.

"Laporan korban sudah kita terima. Sekarang sedang di BAP," ujar Budi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com