Salin Artikel

Mahasiswi Universitas Riau "Curhat" Dilecehkan Saat Bimbingan Skripsi, Dosen: Saya Bersumpah Tidak Melakukannya

Perempuan itu mengaku sebagai mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas FISIP Universitas Riau, angkatan 2018.

Video tersebut diunggah akun Instagram Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) yang bernama @komahi_ur.

Saat berita ini ditulis, unggahan itu mendapat 13.300 like, dan 2.900 komentar.

Dalam video yang beredar, si mahasiswi bercerita dengan wajah disamarkan. Ia menyebut pelaku pelecehan seksual adalah Dekan Fakultas FISIP bernama Syafriharto.

Peristiwa itu terjadi saat korban melakukan bimbingan skripsi, pada Rabu (27/10/2021), jam 12.30 WIB.

"Saya hanya berdua di dalam ruang dekan. Bapak Syafriharto mengawali pertanyaannya tentang pribadi saya, tentang kehidupan dan pekerjaan. Dia juga bilang i love you kepada saya. Saya jadi tidak nyaman," kata mahasiswi berinisial L dalam video berdurasi 13 menit 26 detik yang dilihat Kompas.com, Jumat (5/11/2021).

Pelecehan dilakukan usai bimbingan skripsi

Setelah selesai bimbingan skripsi, korban hendak pamit keluar ruangan. Namun, korban mengaku pundaknya diremas dan terduga pelaku mendekatkan badannya ke korban.

"Setelah itu dia pegang kepala saya dengan kedua tangannya, terus mencium pipi kiri dan kening saya. Saya sangat ketakutan dan menundukkan kepala. Tapi Bapak Syafriharto mendongakkan saya sambil berkata mana bibir, mana bibir, membuat saya merasa terhina dan terkejut," lanjut mahasiswi itu.

Korban mengaku badannya lemas dan ketakutan. Ia kemudian mendorong tubuh terduga pelaku.

"Pas saya dorong dia bilang, ya udah kalau enggak mau. Saya langsung keluar dari ruang dekan dan keluar dari kampus dalam kondisi ketakutan. Saya merasa sangat dilecehkan Bapak Syafriharto. Saya merasa trauma berat," ungkapnya.

Minta bantuan dosen lain, tapi tak dapat keadilan

Usai kejadian itu, korban menghubungi seorang dosen meminta untuk didampingi menemui kepala jurusan.

Korban berharap kepala jurusan mengganti dosen pembimbing skripsi, yang diduga melakukan perbuatan tak senonoh itu.

"Saya sudah berusaha meminta keadilan, tapi tidak dapat. Saya minta pertanggungjawaban dari perbuatan Bapak Syafriharto. Saya trauma berat," kata korban.


Bantahan dosen: tidak benar saya dibilang cium pipi dia...

"Saya tidak ada melakukan seperti yang dituduhkan oleh mahasiswi itu. Saya dibilang cium pipi dia, itu tidak benar sama sekali. Saya berani bersumpah, saya mau melakukan muhabalah," ujar Syafriharto saat diwawancarai Kompas.com dalam konferensi pers di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan, waktu itu mahasiswi berinisial L datang ke ruangannya untuk bimbing proposal.

Saat itu, di situ ada juga seorang stafnya bernama Ayu di depan pintu ruangan.

Diakui Syafriharto memang saat itu hanya berdua dalam ruangan dengan L.

"Karena saya ada kegiatan lain, saya bilang saya baca dulu proposalnya dua sampai tiga hari. Kemudian saya tawarkan apakah sudah sanggup seminar, saya acc proposalnya. Waktu bimbingan itu saya tanya dia bilang kerja," cerita Syafriharto.

Terduga pelaku akui pegang pundak mahasiswi L

Waktu itu, kata dia, L menangis saat bercerita tentang keluarganya. Adiknya tak kuliah dan orangtuanya sakit.

Syafriharto merasa prihatin karena mengganggap L sudah seperti anaknya.

Setelah itu, pada saat keluar Syafriharto memberikan semangat dengan memegang pundak L dari depan.

"Sebelum dia keluar dari ruangan saya, saya pegang pundaknya dari depan seperti bapak dan anaklah. Saya beri semangat. Jadi, tidak ada saya cium atau pelecehan seksual lainnya," tegas pria asal Kabupaten Kuantan Singingi ini.


Korban melapor ke polisi, didampingi orangtua dan BEM Unri

Sementara itu, Kompas.com memantau korban membuat laporan di Polresta Pekanbaru, terkait dugaan pelecehan seksual.

Korban melapor didampingi orangtuanya, tante dan sejumlah anggota BEM Universitas Riau.

Ibu korban yang ditanya Kompas.com, berharap terduga pelaku diproses secara hukum.

"Ya, minta diproses. Mohon doanya," singkat ibu korban.

Terpisah, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan korban.

"Laporan korban sudah kita terima. Sekarang sedang di BAP," ujar Budi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Jumat.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/05/190037378/mahasiswi-universitas-riau-curhat-dilecehkan-saat-bimbingan-skripsi-dosen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke