Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tiang yang Sudah Saya Cabuti Tidak Mungkin Saya Tancapkan Lagi"

Kompas.com - 04/11/2021, 17:53 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PATI, KOMPAS.com - Mantan Kepala Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sulhan mencabuti 125 tiang lampu penerangan jalan yang ia wujudkan semasa kepemimpinannya menjabat dalam dua periode.

Sulhan mengeklaim, ratusan tiang penerangan jalan tersebut berasal dari kantong pribadinya sendiri.

"Kalau mau minta maaf saya maafkan. Tapi kalau tiang (lampu penerangan jalan) yang sudah saya cabuti tidak mungkin saya tancapkan lagi. Sudah terlambat. Ini tiang-tiang saya sendiri dari beton bukan besi. Hitungannya dulu untuk per tiang, termasuk ongkos angkut dari pabrik dan ongkos mendirikan sekitar Rp 3 juta. Saya kan sering nyetok tiang, jual habis nyetok lagi gitu. Itu usaha saya," kata Sulhan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/11/2021). 

Baca juga: Sakit Hati Difitnah Korupsi Dana Desa, Eks Kades di Pati Cabuti Ratusan Tiang Lampu Jalan

Sulhan pun menyebut 125 tiang beton itu dulunya dipasang atas inisiatif sendiri bukan janji ketika menjabat Kades.

Sehingga, sambung Sulhan, sudah seharusnya langkah mengambil kembali haknya tersebut tidak dipermasalahkan.

Setidaknya hal itu sebagai bukti jika selama Sulhan menjabat Kades Guwo, penerangan jalan terfasilitasi dengan baik.

"Ini murni inisiatif saya sendiri dan bukan janji Pilkades saya. Ini tiang-tiang pribadi saya. Jadi dulu setiap saya lihat ada jalan gelap, saya suruh pekerja saya untuk pasang tiang. Ya bertahaplah tidak sekaligus sejak awal saya jadi Kades," pungkas Sulhan.

Sementara itu, Kades Guwo Sutaji mengatakan, aksi pencabutan tiang lampu penerangan jalan ini mengakibatkan sejumlah titik akses jalan di Desa Guwa minim pencahayaan.

Baca juga: Pengakuan Mantan Kades yang Cabuti Ratusan Tiang Lampu Jalan: Saya Sakit Hati Dituduh Korupsi

Sutaji menambahkan, solusi sementara sesuai musyawarah desa disepakati untuk melelang banda desa yang hasilnya akan digunakan untuk membeli tiang penerangan jalan.

"Hasilnya sekitar Rp 60 juta digunakan untuk membeli tiang-tiang penerangan jalan, namun tak setinggi dulu yang penting tidak lagi gelap. Sebenarnya saya sudah utus perangkat untuk mendatangi Pak Sulhan, tapi belum ada kabar," jelas Sutaji.

Diberitakan sebelumnya, mantan kepala Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sulhan mencabuti satu per satu tiang lampu penerangan jalan yang ia wujudkan semasa dua periode kepemimpinannya.

Alasan Sulhan melakukan hal tersebut karena dituding berkinerja buruk serta korupsi.

Aksi pencabutan tiang beton setinggi 9 meter hingga 13 meter itu dimulai sejak Selasa (26/10/2021), dengan terlebih dahulu memutus jaringan listrik melalui pekerja suruhannya.

Tiang-tiang beton itu bertahap dicabuti menggunakan alat berat hingga kemudian diangkut truk, kecuali kabel serta lampu penerangan jalan yang memang hasil swadaya warga.

Sulhan mengaku aksi pencabutan tiang lampu penerangan jalan dilakukannya bukan karena kekecewaannya yang kalah dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Guwo pada April 2021 lalu.

Sejatinya, Sulhan merasa geram karena pasca-Pilkades muncul kabar tak sedap yang diduga dari kubu lawan yang menurutnya berisi fitnah memojokkan dirinya.

"Saya sakit hati karena setiap kades yang baru ini mimpin rapat, ngantor dan ketemu orang selalu memojokkan memfitnah saya. Dituduh korupsi, tak punya sumbangsih dan sebagainya. Kalau kalah Pilkades sudah Legawa menerima ikhlas. Kan saya sudah 12 tahun menjabat. Usai Pilkades pun saya gelar pertemuan dengan pendukung dan saya arahin jangan ganggu kades yang jadi," katanya.

Dijelaskan Sulhan, sejak isu tak sedap yang memperburuk citranya itu berhembus, dirinya sudah berupaya memberikan kesempatan luang untuk diselesaikan secara baik-baik. Hanya saja, momen baik yang ditunggu-tunggu itu tak kunjung terlaksana hingga kesabarannya pun memuncak.

"Sudah lama saya tunggu itikad baik dari kades baru tapi tak juga datang. Diajak Pak Kapolsek dari balai desa ke rumah saya juga enggak mau," terang Sulhan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Regional
Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com