Salin Artikel

"Tiang yang Sudah Saya Cabuti Tidak Mungkin Saya Tancapkan Lagi"

PATI, KOMPAS.com - Mantan Kepala Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sulhan mencabuti 125 tiang lampu penerangan jalan yang ia wujudkan semasa kepemimpinannya menjabat dalam dua periode.

Sulhan mengeklaim, ratusan tiang penerangan jalan tersebut berasal dari kantong pribadinya sendiri.

"Kalau mau minta maaf saya maafkan. Tapi kalau tiang (lampu penerangan jalan) yang sudah saya cabuti tidak mungkin saya tancapkan lagi. Sudah terlambat. Ini tiang-tiang saya sendiri dari beton bukan besi. Hitungannya dulu untuk per tiang, termasuk ongkos angkut dari pabrik dan ongkos mendirikan sekitar Rp 3 juta. Saya kan sering nyetok tiang, jual habis nyetok lagi gitu. Itu usaha saya," kata Sulhan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/11/2021). 

Sulhan pun menyebut 125 tiang beton itu dulunya dipasang atas inisiatif sendiri bukan janji ketika menjabat Kades.

Sehingga, sambung Sulhan, sudah seharusnya langkah mengambil kembali haknya tersebut tidak dipermasalahkan.

Setidaknya hal itu sebagai bukti jika selama Sulhan menjabat Kades Guwo, penerangan jalan terfasilitasi dengan baik.

"Ini murni inisiatif saya sendiri dan bukan janji Pilkades saya. Ini tiang-tiang pribadi saya. Jadi dulu setiap saya lihat ada jalan gelap, saya suruh pekerja saya untuk pasang tiang. Ya bertahaplah tidak sekaligus sejak awal saya jadi Kades," pungkas Sulhan.

Sementara itu, Kades Guwo Sutaji mengatakan, aksi pencabutan tiang lampu penerangan jalan ini mengakibatkan sejumlah titik akses jalan di Desa Guwa minim pencahayaan.

Sutaji menambahkan, solusi sementara sesuai musyawarah desa disepakati untuk melelang banda desa yang hasilnya akan digunakan untuk membeli tiang penerangan jalan.

"Hasilnya sekitar Rp 60 juta digunakan untuk membeli tiang-tiang penerangan jalan, namun tak setinggi dulu yang penting tidak lagi gelap. Sebenarnya saya sudah utus perangkat untuk mendatangi Pak Sulhan, tapi belum ada kabar," jelas Sutaji.

Diberitakan sebelumnya, mantan kepala Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sulhan mencabuti satu per satu tiang lampu penerangan jalan yang ia wujudkan semasa dua periode kepemimpinannya.

Alasan Sulhan melakukan hal tersebut karena dituding berkinerja buruk serta korupsi.

Aksi pencabutan tiang beton setinggi 9 meter hingga 13 meter itu dimulai sejak Selasa (26/10/2021), dengan terlebih dahulu memutus jaringan listrik melalui pekerja suruhannya.

Tiang-tiang beton itu bertahap dicabuti menggunakan alat berat hingga kemudian diangkut truk, kecuali kabel serta lampu penerangan jalan yang memang hasil swadaya warga.

Sulhan mengaku aksi pencabutan tiang lampu penerangan jalan dilakukannya bukan karena kekecewaannya yang kalah dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Guwo pada April 2021 lalu.

Sejatinya, Sulhan merasa geram karena pasca-Pilkades muncul kabar tak sedap yang diduga dari kubu lawan yang menurutnya berisi fitnah memojokkan dirinya.

"Saya sakit hati karena setiap kades yang baru ini mimpin rapat, ngantor dan ketemu orang selalu memojokkan memfitnah saya. Dituduh korupsi, tak punya sumbangsih dan sebagainya. Kalau kalah Pilkades sudah Legawa menerima ikhlas. Kan saya sudah 12 tahun menjabat. Usai Pilkades pun saya gelar pertemuan dengan pendukung dan saya arahin jangan ganggu kades yang jadi," katanya.

Dijelaskan Sulhan, sejak isu tak sedap yang memperburuk citranya itu berhembus, dirinya sudah berupaya memberikan kesempatan luang untuk diselesaikan secara baik-baik. Hanya saja, momen baik yang ditunggu-tunggu itu tak kunjung terlaksana hingga kesabarannya pun memuncak.

"Sudah lama saya tunggu itikad baik dari kades baru tapi tak juga datang. Diajak Pak Kapolsek dari balai desa ke rumah saya juga enggak mau," terang Sulhan.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/04/175337678/tiang-yang-sudah-saya-cabuti-tidak-mungkin-saya-tancapkan-lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke