Pelaksana tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Bahruddin Siregar, juga ditegur Ijeck.
Alasannya, karena Bahruddin tidak bersedia mendampinginya saat menerima kunjungan utusan Kedubes Belanda, pada pekan kemarin.
Bahkan, beberapa kali hanya pejabat setingkat kepala bidang (kabid) yang mendampingi Ijeck apabila ada pertemuan dengan tamu penting, saat Gubernur berhalangan hadir.
"Tidak apa-apa bagi saya, tapi saya hadir mewakili Gubernur. Ini harus dievaluasi, Pak," kata Ijeck.
Baca juga: Jawaban Dinkes Sumut soal Kritikan Kapolri dan Panglima TNI
Ijeck mengaku masih mendengar ada yang meminta bayaran untuk jabatan di Pemprov Sumut.
Dia menegaskan bahwa hal tersebut tidak boleh terjadi.
Saat dikonfirmasi, Ijeck mengatakan bahwa dia menyampaikan luapan kekesalan tersebut agar ada perubahan signifikan di jajaran Pemprov Sumut.
"Apa-apa yang saya sampaikan itu, bahwa perlu juga kita evaluasi internal. Kita tidak mau pembangunan ini terhambat karena ketidakmampuan pimpinan OPD," kata Ijeck saat dijumpai di Kantor Gubernur, Kamis (4/11/2021).
Ijeck mengatakan, berbagai hal yang dia sampaikan itu agar para pimpinan OPD tidak sibuk bekerja sendiri, apalagi sampai cari muka dengan pimpinan.
Wagub Sumut itu juga menegaskan, penempatan pejabat eselon II hingga IV di lingkungan Pemprov Sumut tidak pernah bersifat transaksional.
"Karena kita masih mendengar di lapangan ada orang-orang di luar OPD menyampaikan seakan-akan bisa mengurus sesuatu. Pasti itu tidak benar," kata Ijeck.
Dia meminta masyarakat lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya apabila ada oknum tertentu yang menawarkan jasa untuk mengurus sesuatu di Pemprov Sumut, apalagi menawarkan jabatan dengan imbalan tertentu.
"Kami tidak mengizinkan hal itu terjadi. Kami akan tindakan tegas," kata Ijeck.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.