Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Ambulans Tak Bisa Melintas Terhalang Demo Mahasiswa, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 03/11/2021, 19:34 WIB
Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Sebuah video ambulans yang sedang membawa pasien menuju rumah sakit tapi tidak bisa melintasi jalan viral di media sosial.

Ambulans tersebut terhalang oleh aksi puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep, di depan kantor Bupati Pamekasan, Selasa (2/11/2021).

Dalam video tersebut, seorang perempuan berbaju hitam turun dari dalam ambulans meminta mahasiswa memberi jalan. Namun, mahasiswa tidak kunjung memberi jalan.

Kemudian, dua orang laki-laki berbaju putih ikut turun dari dalam ambulans meminta mahasiswa memberi jalan.

Baca juga: LAMRI Surabaya Buka Hotline Pengaduan Aksi Kekerasan dan Pelecehan Seksual oleh Mantan Anggotanya

 

Namun, mahasiswa tersebut bergeming. Mahasiswa masih melanjutkan orasinya.

Video tersebut, menurut Hafid, Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab kemudian dipotong.

Sehingga, dengan video potongan itu menyebabkan masyarakat salah paham.

"Yang viral itu videonya sudah dipotong sehingga persepsi masyarakat bahwa mahasiswa tidak memberi jalan kepada ambulans. Video lengkap sampai ambulans itu melintas aman, ada pada kami," kata Hafid saat dikonfirmasi melalui telpon seluler Rabu (3/11/2021).

Hafid menambahkan, dalam video yang utuh, mahasiswa memberi jalan kepada ambulans tersebut.

Namun, untuk melintas di tengah-tengah aksi massa tidak langsung lancar.

Sebab, pada saat ambulans hendak melintas, mahasiswa masih sedang serius berorasi dan tidak tahu kalau ada ambulans membawa pasien menuju rumah sakit.

 

"Namanya demonstrasi, tidak mungkin langsung bubar karena ada ambulans. Mahasiswa harus ditertibkan terlebih dahulu. Apalagi, di tengah jalan ada pembakaran ban sehingga ambulans yang mau lewat harus hati-hati juga," ungkap dia.

Seharusnya, imbuh Hafid, Satlantas Polres Sumenep menutup sementara jalan yang sedang ditempati aksi unjuk rasa.

Sebab, pemberitahuan aksi sudah disampaikan beberapa hari sebelumnya.

Namun, dia menyebut tidak ada satupun polisi yang mengatur lalulintas sehingga semua kendaraan lalu lalang di tengah-tengah demonstran.

Baca juga: Video Mesum Mirip Anggota DPRD Sumenep, Badan Kehormatan Cari Pembuatnya

Ketua PMII Cabang Sumenep Qudsi meminta maaf atas peristiwa tersebut.

Menurutnya, tidak ada niatan mahasiswa menghadang mobil ambulans.

Bahkan, tidak ada penghadangan terhadap ambulans.

Namun, video yang dipotong yang menyebabkan masyarakat salah paham.

"Tidak ada penghadangan ambulans. Video itu disebarkan dalam keadaan tidak utuh," ungkap Qudsi melalui telepon seluler. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com