“Sampah harus dikumpulkan dan diproses dan kemudian tidak boleh dibiarkan menjadi masalah di kemudian hari, dan pertemuan ini menjadi bagian dari merancang bisnis dari sampah dan memastikan dapat membawa keuntungan secara ekonomi,” ujar Brandbaner.
Di tempat yang sama, perwakilan MVO Nederlands Eline Lesing, dalam paparannya mengatakan, tujuan dari program ini adalah memperbaiki kondisi lingkungan dan kesehatan dengan mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah.
“Selain itu, dengan adanya program ini akan membuka kesempatan kerja di sektor persampahan, menghasilkan nilai ekonomis dari sampah rumah tangga, serta membantu meningkatkan sektor pariwisata dari lingkungan yang bersih” ujar dia.
Lesing mengatakan, program pengelolaan sampah ini akan diimplementasikan tahun 2022, pada Dusun Airlow Negeri Nusaniwe, sebagai wilayah percontohan dengan dibantu oleh NGO Lokal.
NGO lokal itu yakni Green Moluccas dan pendanaan dari P4G (Partnering For Green and The Global Goals), di mana Belanda dan Indonesia masuk sebagai anggota.
Kota Ambon sendiri, kata dia, dipilih karena adanya komitmen yang kuat dari pemerintah dan partisipasi masyarakat yang tinggi terhadap isu-isu lingkungan.
Dengan adanya program ini, diharapkan ada transfer pengetahuan dan teknologi serta kerja sama lanjutan untuk pengelolaan sampah secara menyeluruh di Kota Ambon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.