Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda Dukung Ambon Mengelola Sampah Menjadi Bisnis yang Menguntungkan

Kompas.com - 03/11/2021, 18:26 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mendapat dukungan dari Kedutaan Kerajaan Belanda dalam pengembangan sistem pengelolaan sampah rumah tangga.

Program yang dilatarbelakangi kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Kementerian Pekerjaan Umum Kerajaan Belanda, akan diimplementasikan oleh beberapa perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan dan persampahan di Belanda, yang tergabung dalam Konsorsium MVO Nederlands.

Untuk mengimplementasikan program tersebut, Pemerintah Kota Ambon pun menggelar rapat bersama dengan Kedutaan Kerajaan Belanda, yang diwakili Kepala Economic Affair, Hans de Branbander dan staf, Intan Hadidinata, serta perwakilan MVO, Eline Lesing di Ruang Rapat Vlissingen, Balai Kota Ambon, Rabu (3/11/2021).

Dalam pertemuan itu, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy didampingi oleh Wakil Wali kota Syarif Hadler, Sekretaris Kota Anthony Gustav Latuheru dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

Baca juga: Polda Jatim Buka Pengaduan Masyarakat soal Polisi Nakal

 

Richard menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dipilihnya kota Ambon sebagai lokasi implementasi program.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat kami mengucapkan terima kasih kepada konsorsium yang dipimpin oleh MVO Nederlands atas perhatian dan insiatif untuk mendukung pengembangan sistem pengelolaan sampah yang baik di Kota Ambon,” kata Richard.

Richard mengatakan, pihaknya sangat berkomitmen untuk menyukseskan program ini.

Mengingat, kata dia, masalah pengelolaan sampah masih menjadi momok dalam upaya pelestarian lingkungan, apalagi saat ini dunia sedang dilanda dampak perubahan iklim.

“Pemkot Ambon sangat berkomitmen dalam isu-isu lingkungan, bukti nyata dari komitmen tersebut adalah berbagai pernghargaan yang diraih, yakni trofi Adipura, Niwrasita Tantra dan Green Leadership, serta yang terbaru, trofi Proklim utama,” ujar dia.

Sementara itu, Hans de Branbander dalam sambutannya mengatakan, pengelolaan sampah yang akan diimplementasikan di Kota Ambon, dimulai dengan mengumpulkan sampah dan kemudian diproses sehingga tidak menjadi masalah lingkungan.

Ia berharap, implementasi di Kota Ambon akan membuka paradigma baru dalam mengolah sampah menjadi bisnis yang menguntungkan, sebagaimana telah dilakukan di negara–negara maju.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com