Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi, Kemiskinan di Lumbung Padi Jawa Barat

Kompas.com - 03/11/2021, 11:27 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

Menyikapi keinginan Wapres, Pemkab Cianjur langsung membentuk tim yang terdiri dari lintas dinas dan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengentaskan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Cianjur.

Termasuk memberdayakan lembaga yang ada di desa dalam meningkatkan status perekonomian warga dari utara hingga selatan.

Bahkan, Bupati Cianjur Herman Suherman menjadikan 25 desa di lima kecamatan sebagai percontohan dalam penanganan kemiskinan ekstrem, di mana dinas terkait tengah mempersiapkan sejumlah program, serta melakukan validasi data.

Angka warga miskin di Cianjur berdasarkan DTKS mencapai 300.000 jiwa, sedangkan tingkat kemiskinan ekstrem mencapai 90.480 jiwa.

Warga miskin ekstrem tersebut tersebar di 354 desa di 32 kecamatan, sehingga 25 desa dijadikan percontohan penanganan.

Pendidikan hingga lapangan usaha

Tidak hanya membuat desa percontohan penanganan, Pemkab juga menggenjot IPM dengan membentuk PKBM di setiap pondok pesantren yang ada di Cianjur.

Dengan demikian, santri yang mondok tidak hanya mendapatkan ilmu agama, tetapi sekaligus mendapat pendidikan formal, sebagai modal mereka saat kembali ke masyarakat.

"Keberadaan pondok pesantren harus tetap dijaga dan tidak boleh hilang tergerus perkembangan zaman karena keberadaannya menjadi pusat pembelajaran agama. Namun, ilmu di ponpes harus digabungkan dengan pendidikan formal sebagai tempat membentuk karakter generasi yang ber-akhlakul karimah," kata Herman.

Herman mengatakan, angka rata-rata pendidikan sekolah di Cianjur masih rendah akibat hanya memfokuskan pendidikan agama saat anak masuk ponpes.

Tidak hanya itu, sebagai upaya memberantas kemiskinan ekstrem, Pemkab Cianjur akan mendorong kejar paket A sampai C untuk meningkatkan SDM warga di pelosok.

Berbagai program pengentasan kemiskinan akan dibarengi dengan kegiatan langsung yang dapat dirasakan masyarakat, termasuk membuka lapangan usaha dan membantu permodalan bagi mereka yang sudah mendapat pelatihan.

Selama ini, banyak ditemukan bahwa mereka yang sudah mendapat pelatihan tidak dapat mengembangkan ilmu yang sudah dapatkan.

Pelaku UMKM di Cianjur mengaku masih mengalami berbagai kesulitan, terutama terkait promosi dan pemasaran produk yang mereka hasilkan.

Mereka merasa belum memiliki ruang yang cukup untuk pemasaran di tingkat lokal hingga luar negeri karena, setelah memberi pelatihan, pihak dinas atau pemerintah daerah terkesan lepas tangan.

Permasalahan promosi dan pemasaran tersebut juga akan diberi jalan keluar agar mereka yang sudah berusaha dapat bangkit dari kemiskinan ekstrem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Kepala dan Badan Bayi Terpisah saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Kepala dan Badan Bayi Terpisah saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com