KOMPAS.com - Kasus pencurian mobil Jeep Wrangler Rubicon di Sukoharjo, Jawa Tengah, melibatkan seorang tahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Polda Metro Jaya Jakarta.
Tahanan yang berinisial B itu mengaku dapat melacak posisi mobil setelah mobil korban dipasang alat global positioning system (GPS).
Baca juga: Pencurian Jeep Rubicon di Jateng Dikendalikan Tahanan di Rutan Polda Metro Jaya
Kemudian, B mengirim share location mobil itu ke pelaku berinisial R. Mobil mewah itu akhirnya dicuri di rumah korban di Perumahan Hunian, Desa Gentan, Baki, Sukoharjo, pada 8 Oktober 2021.
"Dari penyelidikan pelaku dikendalikan oleh pelaku di rutan Polda Metro. Modusnya menaruh GPS dalam mobil. Pemetik (pelaku) dikasih share loc (share location) dan kunci duplikat, sehingga pemetik (eksekutor) bisa melakukan pengambilan," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Jateng Kombes Djuhandani, Selasa (2/11/2021).
Polisi menduga, GPS dipasang saat mobil berada di bengkel, parkiran, maupun tempat pencucian. Untuk mengungkap hal itu, polisi saat ini terus melakukan penelusuran.
"Kita akan selidiki lebih lanjut kayaknya berkaitan dengan bengkel-bengkel, baru kita pelajari, apakah bengkel resmi atau tidak. Bisa juga menduga berkaitan dengan tempat-tempat mobil biasa diparkir melalui jasa parkir, pencucian mobil dan sebagainya. Ini sedang kita pelajari," paparnya.
Baca juga: Pecatan Polisi Diduga Jadi Penadah Pencurian Mobil Pikap Lintas Provinsi
Sementara itu, pelaku R mengaku dijanjikan upah Rp 50 juta oleh B. Pencuri asal Jakarta segera beraksi setelah mendapatkan share location lokasi mobil dan kunci duplikat.
Kemudian, R membawa kabur mobil itu dan disembunyikan di sebuah hotel di Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: Dicuri dari Sukoharjo, Jeep Rubicon Disembunyikan Pelaku di Sebuah Hotel di Bandung
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.