TEGAL, KOMPAS.com - Capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kota Tegal, Jawa Tengah, sudah melampaui 100 persen dari sasaran Dinas Kesehatan sebanyak 213.046 jiwa.
Sedangkan realisasi vaksinasi dosis kedua 67 persen.
"Cakupan vaksinasi per 27 Oktober 2021 dosis 1 sebesar 100,94 persen dan dosis 2 sebesar 67,40 persen," kata Wali Kota Dedy Yon Supriyono saat presentasi kolaborasi pentahelix dalam penanganan pandemi Covid-19, di Kantor Diskominfo, Kamis (29/10/2021).
Baca juga: Status PPKM Level 1, Kota Tegal Buka Taman Kota
Dedy mengatakan, pihaknya terus melakukan inovasi di sektor kesehatan untuk penanganan pandemi.
"Dampaknya angka kesakitan dan kematian Covid-19 dapat ditekan secara signifikan. Angka penggunaan masker 95,95 persen, angka testing 3,11 per 1.000 penduduk, positivity rate menurun, BOR juga menurun," kata Dedy.
Akibat inovasi hingga membuat cakupan vaksinasi tinggi, alhasil Kota Tegal sudah berada pada status PPKM level 1.
"Dan herd immunity sudah terwujud,” ujar Dedy.
Dedy mengatakan, strategi utama yang dilakukan Pemkot dalam pengendalian Covid-19 adalah membangun kolaborasi pentahelix.
Yakni dengan melibatkan TNI dan Polri, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), akademisi, dunia usaha atau sektor swasta, masyarakat, serta media.
“Semua mengambil peran masing-masing untuk terlibat dalam kolaborasi pengendalian Covid-19 di Kota Tegal,” kata Dedy.
Karena upaya penanganan Covid-19 yang terbilang maksimal tersebut, Kota Tegal menjadi nominator 30 besar penilaian Anugerah Tangguh Adhiwirasana Kategori Wira Sandya Laksana yang diinisiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Menurut Dedy, pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua aspek kehidupan, dan sudah barang tentu penanganannya tidak mungkin hanya dilakukan oleh Pemda namun harus didukung oleh semua komponen masyarakat.
“Kolaborasi pentahelix dalam penanganan Covid-19 di Kota Tegal adalah untuk menjelaskan bagaimana sejak awal pandemi hingga saat ini, kami selalu mengembangkan kepemimpinan kolaboratif dalam penanganan Covid-19,” kata Dedy.
Baca juga: Diterjang Angin Puting Beliung, 221 Rumah Warga di Kabupaten Tegal Rusak
Dijelaskan Dedy, selain dampak yang menyentuh seluruh aspek kehidupan, tidak dipungkiri ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik dan dirasakan akibat pandemi.
Antara lain, menguatnya nilai dan semangat kegotong-royongan, sinergitas dan kolaborasi antar semua komponen masyarakat.