Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Ikut Program Infrastruktur Hijau, Jabar Ajukan Pembiayaan untuk 3 Sektor Ini

Kompas.com - 29/10/2021, 17:15 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Dalam kesempatan tersebut, Saleh mengatakan, tujuan peninjauan dari tim penasihat GIZ untuk memperkenalkan dan melihat kemajuan Citarum dalam kerja sama bilateral antara Indonesia dan Jerman.

"Citarum menjadi contoh yang vital mewakili Jabar dan nasional. Baru ada kali ini proyek sungai yang menjadi perpres, " ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, lanjut dia, tim ahli GII juga ingin melihat secara langsung isu-isu yang terjadi di Citarum agar bisa menjadi pembelajaran bagi provinsi lain sekaligus menginspirasi.

"Tujuan kami, Jabar dapat mengajukan proyek Citarum dan bisa mengajukan proposal kepada GIZ Jerman dengan dana hibah senilai 4,4 juta euro untuk feasibility study (FS) atau uji kelayakan di empat provinsi prioritas,"imbuh Ady.

Baca juga: 49 Titik Tanggul Sungai Citarum di Bekasi Rawan Jebol, Pemkab Minta Segera Diperbaiki

Adapun empat provinsi itu, lanjut dia, akan dipilih dengan beberapa kriteria. Salah satunya adalah daerah yang dinilai memiliki komitmen penerapan infrastruktur hijau.

Masing-masing daerah tersebut dinilai cukup kuat untuk merealisasikan proyek jika direpresentasikan di tempat itu.

“Memang pada dasarnya bersaing mana yang paling layak dan nanti pada akhirnya diberikan pinjaman bersubsidi,” kata Ady.

Kelayakan tersebut, imbuh dia, dinilai dari sikap pemerintahnya, penyusunan proposal yang bankable, dan tingkat kekritisan.

Baca juga: Di Depan Menko Luhut, Ridwan Kamil Paparkan Progres Citarum Harum

“Seperti Citarum ini kan banyak yang memanfaatkan dan sempat dicap sebagai sungai terburuk di dunia. Akan tetapi saat ini sudah mulai membaik setelah ditangani,”ucap Saleh.

Proyek Green Infrastructure Initiative

Untuk diketahui, berawal dari penandatanganan kerja sama di Berlin pada Rabu (2/10/2021), proyek GII atau Inisiatif Indonesia-Jerman untuk Infrastruktur Hijau saat ini sudah mencapai tahap pembentukan steering committee atau komite pengarah dari kedua negara.

Dari Indonesia diwakili Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kementerian Kemaritiman), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca juga: Pengurusan Izin Lebih Cepat, BP Batam Dapat Pujian Sejumlah Aliansi Kemaritiman

Sementara itu, dari pihak Jerman diwakili oleh Kementerian Federal Urusan Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ), Kfw Entwicklungsbank (KfW) – Bank Nasional Jerman, dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

GIZ dan Kfw akan bertindak sebagai konsultan ahli dalam GII. GIZ akan mengarahkan proyek pada level teknis, sedangkan KfW dalam aspek pembiayaan.

Melalui kerja sama proyek GII, Jerman akan memberikan dukungan pendanaan sebesar 2,5 miliar Euro atau sekitar Rp 41,25 triliun untuk pembiayaan inovatif mencakup pengelolaan air, pengolahan limbah dan sampah, dan transportasi publik perkotaan.

Berdasarkan sesi pertama rapat komite pengarah, empat provinsi yakni Jabar, Jateng, Jatim dan Bali dipilih dan selanjutnya akan diidentifikasi potensi proyek investasi serta pengembangan studi persiapan.

Baca juga: Kang Emil Minta 6 Kepala Daerah di Jabar Kelola Bersama TPPAS Legok Nangka

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, program infrastruktur hijau di Jabar akan difokuskan untuk mengembangkan beberapa kawasan metropolitan.

Dengan pembiayaan inovatif tersebut, lanjut dia, Pemprov Jabar tidak perlu mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang saat ini sedang diprioritaskan untuk penanganan pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com