Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Windu Merta Dikeroyok 3 Pria Saat Transaksi Mobil di Bali, Sempat Damai, Lalu Pilih Lapor Polisi

Kompas.com - 28/10/2021, 12:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam seorang pria baju merah dikeroyok tiga pria bertubuh tegap, viral di media sosial.

Korban adalah I Made Pande Windu Merta (28). Saat kejadian dia bertemu tiga pelaku di Jalan Gatot Subroto VI J, Dauh Puri Kaja, Denpasar, Bali.

Pertemuan tersebut dilakukan pada Senin (25/10/2021) sekitar pukul 16.21 Wita. Windu Merta berencana melakukan transaksi jual beli mobil harga murah dengan tiga pelaku.

Namun pelaku justru melakukan hal yang terduga. Korban diajak untuk membeli minum di minimarket.

Baca juga: Viral, Video Pria di Bali Dikeroyok Penjual Mobil Saat Hendak Transaksi, Pelaku Diringkus Polisi

Lalu tiba-tiba Windu Merta diseret ke dalam mobil. Pelaku hendak membawa pergi korban. Rencananya uang serta ponsel milik korban akan dirampas oleh pelaku.

Sempat terjadi tarik menarik dan salah satu pelaku terlihat memukul wajah korban dan pelaku lainnya membekap leher korban.

Untungnya, korban  berusaha melawan dan meminta pertolongan. Warga sekitar pun berhasil menghentikan aksi para pelaku.

Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi mengatakan petugas langsung ke TKP setelah mendapat laporan warga.

Baca juga: Pencurian di Vila di Bali, WN Ukraina Jadi Korban, Uang 1.500 Dollar AS Hilang, Ini Kronologinya

"Setelah mendapat laporan oleh warga, anggota Polsek Denpasar Utara lalu mendatangi TKP," tambahnya.

Dalam kejadian itu, korban terluka memar pada bibir akibat pukulan para pelaku dan kasus ini pun masih ditangani Polsek Denpasar Utara.

Menurutnya korban dan tiga pelaku telah dimintai keterangan.

"Mereka sudah kami mintai keterangan terkait peristiwa itu di Polsek Denpasar Utara," ujar Ketut Sukadi, Selasa (26/10/2021) dikutip dari Tribunnews.

Baca juga: 2 ABK KM Liberty I Ditemukan di Perairan Bali, 1 di Antaranya Meninggal

Sempat membuat surat damai, lalu dicabut

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi
Ketut Sukadi mengatakan korban dan pelaku sempat membuat surat pernyataan damai. Namun walau ada kesepakat damai, polisi tetap melakukan penyelidikan.

"Setelah pelaku dan korban berada di Polsek Denpasar Utara, korban tidak mau melaporkan kejadian tersebut dengan membuat surat pernyataan. Antara pelaku dan korban membuat surat pernyataan damai," kata dia.

Korban kemudian mencabut pernyataan damai dan memilih melaporkan tiga pelaku ke polisi.

Dua pelaku yang sudah diamankan yakni Andi Masait alias Asep (42), warga Panjer, Denpasa Selatan; dan Oter Ali (55), warga Desa tegal Kerta, Denpasa Barat.

Sementara satu pelaku lainnya yakni Imam masih dalam pencarian.

Baca juga: Satgas Sebut Kepatuhan Pakai Masker di Restoran dan Tempat Wisata di Bali dan Kepri Rendah

Pada Rabu (27/10/2021), Windu Merta terlihat kembali mendatangi Polsek Denpasar Utara bersama keluarga dan rekannya.

Kedatangan Windu Merta untuk memberikan keterangan tambahan mengenaki kasus pengeroyokan yang ia alami.

Ia enggan memberikan komentar terkait kasus tersebut. Sementara rekan korban mengatakan korban sempat mengalami trauma.

"Hari ini pemeriksaan masih terkait kasus pengeroyokan. Dia baru melapor, setelah siap karena dari kejadian kemarin dia trauma," ujar singkat dari keterangan rekan korban ditemui di Polsek Denpasar Utara, Rabu 27 Oktober 2021.

Baca juga: BREAKING NEWS: Harga Tertinggi PCR Rp 275.000 di Jawa-Bali, Rp 300.000 di Daerah Lain

Namun, Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi menjelaskan selang beberapa saat, korban akhirnya melapor ke Polsek Denpasar Utara.

"Info terakhir dari Kapolsek Denut (Denpasar Utara) korban lapor kembali untuk kasus diproses," jelas Sukadi.

Dengan dilaporkannya kembali kasus ini oleh korban,ia menegaskan bahwa surat perjanjian perdamaian tersebut resmi dicabut.

"Ya dicabut," tutur Sukadi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ach. Fawaidi | Editor : Robertus Belarminus), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com