Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda mengatakan, yang masuk ke rumah kemungkinan besar ada tiga orang.
Namun, tidak menutup kemungkinan ada pelaku lainnya yang berjaga di luar rumah.
"Ini sedang kita dalami terus," ujar Rico.
Sabrana, kakak ipar YN, mengatakan, adik iparnya itu tidak memiliki musuh.
Bahkan YN dan keluarga dikenal di tengah masyarakat sebagai warga yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.
"Tidak ada musuh. Beliau baru tiga tahun di Padang, sebelumnya di Jakarta," kata Sabrana kepada Kompas.com, Senin (25/10/2021).
YN bersama keluarganya pindah ke Padang tahun 2018 untuk meneruskan usaha elpiji milik keluarga.
Sabrana mengaku tidak ada keanehan sehari sebelum perampokan terjadi.
"Tidak ada yang aneh, firasat pun tidak ada. Kami tahu setelah terjadi peristiwa itu," kata Sabrana yang juga merupakan mantan anggota DPRD Sumbar.
Sabrana menjelaskan, rumah yang ditempati YN dan keluarga memiliki kamera CCTV dan sistem pengamanan yang cukup baik.
Untuk masuk dari pintu depan harus melalui sistem pengamanan dengan remote control.
"Tapi kalau dari belakang, memang bisa orang masuk dengan memanjat. Ini yang dimanfaatkan pelaku untuk masuk," kata Sabrana.
Sabrana mengatakan, selain membunuh YN, para perampok juga membawa lari sebuah mobil, perhiasan, dan uang di ATM korban, serta kamera CCTV.
Sabrana berharap pelaku bisa ditangkap dan diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Saya sangat berharap polisi segera mengungkap kasus ini. Pelaku harus mendapat hukuman yang setimpal," kata Sabrana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.