Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UNS yang Tewas Saat Ikuti Diklatsar Menwa Tak Miliki Riwayat Penyakit

Kompas.com - 25/10/2021, 17:10 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - GE, mahasiswa D4 Keselamaan dan Kesehatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS Solo meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Menwa pada Minggu (25/10/2021) malam.

Berdasarkan informasi, korban tidak memiliki riwayat sakit saat mengikuti Diklatsar dengan tema Pendidikan dan Latihan Pra Gladi Patria Angkatan 36 Menwa.

"Kalau informasi awal itu dari yang saya ikut mendengar di sini tadi, dari pihak komandan batalyon di sini dan komandan menwa sampai komandan provosnya itu mengatakan bahwa yang bersangkutan tidak ada gejala-gejala kesehatan khusus, hanya kakinya kram," kata Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto di Solo, Jawa Tengah, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Mahasiswa UNS Solo Meninggal Dunia Setelah Ikuti Diklatsar Menwa

Tanto menambahkan, korban yang mengalami kram kaki kemudian diistirahatkan. Sedangkan peserta lainnya tetap mengikuti diklatsar.

Dirinya masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit terkait penyebab kematian korban.

"Dari kampus dalam posisi ini informasi masih dari teman-teman panitia. Kalau kejadian seperti apa kita akan menunggu hasil otopsi. Kita akan buka bersama-sama kejadian yang sesungguhnya nanti seperti apa," terang Tanto.

Tanto menyebutkan Diklatsar Menwa diikuti 12 peserta. Diklatsar berlangsung selama sembilan hari mulai Sabtu (23/10/2021), dan berakhir Minggu (31/10/2021).

"Kalau agendanya saya baca di-rundown mereka ya pendidikan dasar itu mulai dari orientasi lapangan, dimulai dari pengecekan kesehatan sudah, pengambilan helm, orientasi lapangan di depan GOR berjalan menuju Fakultas Teknik, menuju danau berhenti di jembatan. Tapi ada juga materi pada sore hari itu materi di markas sini dari pukul 15.30-17.00 WIB dan pukul 17.45-18.45 WIB isoma," terang dia.

Baca juga: Polisi Usut Kematian Mahasiswa UNS yang Meninggal Saat Diklatsar Menwa

Menurut Tanto, diklatsar baru pertama kali dilaksanakan selama pandemi. Diklatsar selalu dilaksanakan di lingkungan kampus dan sekitarnya.

Oleh karena itu, ia sangat menyayangkan atas peristiwa meninggalnya mahasiswa peserta Diklatsar Menwa.

"Tahun-tahun lalu kalau diklatsar ada di sini. Yang saya tahu ada tenda di situ untuk markas mereka. Kami menyayangkan. Kami itu benar-benar begitu tahu kronologisnya kalau memang yang bersangkutan itu tidak kuat atau ini kan bukan militer. Ini kan kampus. Artinya ya sebisanya saja," tandas dia.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Solo AKP Djohan Andika mengatakan, petugas masih menyelidiki terkait tewasnya mahasiswa UNS yang mengikuti Diklatsar Menwa.

Polisi juga sedang melakukan proses otopsi terhadap jasad korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo.

"Ini kita masih melakukan autopsi dulu," kata Djohan.

Djohan mengatakan, telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) saat korban mengikuti Diklatsar Menwa di Kawasan Jurug.

"Kita tidak bisa menduga-duga ya. Kita nanti tunggu hasil autopsi keluar," terang Djohan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com