Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Nadiem: PTM Bukan Hal Baru, Sudah Lama Dijalankan dan Harus Dilanjutkan

Kompas.com - 22/10/2021, 05:36 WIB
Asip Agus Hasani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim meminta publik tidak terlalu mengkhawatirkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Nadiem mengatakan, banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang sudah lama menjalankan PTM di tengah pandemi Covid-19.

Sekolah-sekolah itu telah mulai menjalankan PTM sejak sebelum terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada kurun Juli hingga Agustus lalu yang juga dipicu oleh varian virus delta.

"Jadi PTM itu bukan satu hal yang baru. Sudah lama kita melakukan itu. Waktu (maraknya varian) Delta sempat tutup tapi masih banyak yang melakukan PTM," ujar Nadiem, usai berziarah ke Makam Presiden Soekarno di Kota Blitar pada Kamis malam (21/10/2021).

Baca juga: PTM Dikhawatirkan Picu Gelombang Ketiga Ledakan Kasus Covid-19, Menteri Nadiem: Tidak Ada Alasan untuk Panik

Menurutnya, saat ini setidaknya sudah 55 persen dari sekolah yang ada di Indonesia sudah mulai melaksanakan PTM.

Jumlah itu diharapkan akan terus bertambah karena PTM merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat tergantikan oleh metode pembelajaran secara daring.

Nadiem mencontohkan Kota Blitar sebagai salah satu daerah yang paling awal menggelar PTM di sekolah tingkat dasar hingga SMP.

Dia memuji penanganan Covid-19 di Kota Blitar dan khususnya terkait dengan penyelenggaraan PTM.

"Kami terus monitor PTM ini. Kota Blitar dan Jawa Timur termasuk salah satu penanganan terbaik dan Blitar yang pertama dan kenyataannya aman-aman ya Pak Wali?" kata Nadiem sembari menengok ke Wali Kota Blitar Santoso yang berdiri di sampingnya.

Nadiem menegaskan pelaksanaan PTM akan terus didorong simultan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, akselerasi vaksinasi bagi tenaga pendidik serta siswa, dan pengawasan yang terus-menerus.

Dia memberikan apresiasi pada keberhasilan percepatan vaksinasi termasuk percepatan vaksinasi di kalangan pelajar dan tenaga pendidik.

 

Menurutnya, cakupan vaksinasi Covid-19 di kalangan tenaga pendidik sudah hampir menyentuh angka 70 persen untuk suntikan dosis pertama.

Percepatan cakupan vaksinasi dengan sasaran tenaga pendidik, kata dia, merupakan salah satu sasaran prioritas karena menjadi salah satu prasyarat pelaksanaan PTM.

"Sudah hampir 70 persen dan itu dimonitor dan diakselerasi terus," ujar dia.

Namun, Nadiem tidak menyebutkan berapa cakupan vaksinasi di kalangan siswa sekolah usia 12 tahun ke atas.

Dia juga tidak menyebutkan risiko pelaksanaan PTM di sekolah tingkat dasar yang mayoritas siswanya belum memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Baca juga: Kota Blitar Gelar Uji Coba Pertunjukan Seni di Makam Bung Karno, Ratusan Penonton Hadir

Nadiem kembali menyebutkan risiko besar yang harus segera diakhiri sebagai akibat tidak dapat dilakukannya PTM yaitu apa yang dia sebut dengan learning loss.

"Anak-anak akan sangat sulit pulih dari learning loss ini, kehilangan pembelajaran. Dan di sisi psikis, secara psikologis (dampaknya) luar biasa. Resikonya lebih besar menurut saya," tegas dia.

Nadiem mengungkapkan harapannya bahwa semua daerah dapat belajar dari penanganan Covid-19 dari Kota Blitar termasuk dalam penyelenggaraan PTM.

"Jadi saya harap semua daerah bisa seperti Jawa Timur, penanganannya baik, vaksinasi cepat, sehingga bisa melakukan PTM," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com