Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Bonus Peraih Medali, KONI Kota Bandung Khawatir Atlet Pindah Daerah

Kompas.com - 19/10/2021, 15:24 WIB
Putra Prima Perdana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung, Jawa Barat, menyatakan, atlet Kota Bandung menyumbang 35 medali emas, 34 medali perak, dan 38 medali perunggu dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.

Humas KONI Kota Bandung Oce Permana mengatakan, total ada 107 atlet asal Kota Bandung yang layak menerima kadeudeuh atau uang bonus dari Pemerintah Kota Bandung.

"Harus (dapat bonus). Dari dulu juga dapat," kata Oce saat dihubungi, Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Kota Bandung Tak Ada Anggaran Bonus Atlet, Ridwan Kamil: Dibicarakan Saja, Jangan Sampai Atlet Kecewa

Menurut Oce, KONI Kota Bandung khawatir apabila tidak ada bonus untuk penyumbang medali, para atlet akan pindah membela daerah lain dalam ajang yang lain.

"Kekhawatiran itu pasti ada," tutur Oce.

Oce mengatakan, Pemerintah Kota Bandung akan berupaya untuk memberikan uang kadeudeuh untuk para atlet penyumbang medali.

Baca juga: Pemberian Bonus Atlet Kisruh, Besarnya Menyusut

Tahun-tahun sebelumnya, menurut dia, besaran uang bonus untuk para atlet Kota Bandung mencapai Rp 5 juta sampai Rp 10 juta.

Bonus tersebut untuk menambah kadeudeuh yang biasanya diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Legowo dulu saja sekarang mah, sabar, pemerintah lagi berusaha," kata dia.

Seperti diketahui, Provinsi Jabar menjadi juara umum dalam PON XX Papua dengan perolehan 133 medali emas, 105 medali perak, dan  115 medali perunggu.

Mayoritas medali diraih oleh para atlet asal Kota Bandung.

Namun, belum ada kepastian soal bonus bagi para atlet Kota Bandung.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, belum ada anggaran untuk bonus atlet.

"Belum ada anggarannya (untuk kadeudeuh)," kata Oded di Balai Kota Bandung, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Janjikan Bonus ke Atlet PON, Wali Kota Bandung Kini Kebingungan Pemkot Tidak Ada Uang

 

Oded mengatakan, kadeudeuh atau bonus tidak masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021.

Bahkan, di anggaran APBD 2022 pun tidak masuk pembahasan soal bonus atlet.

"Wallahualam. Kita lihat nanti. Sekarang lagi pembahasan anggaran di akhir (penetapan APBD 2022). Ini (bonus atlet) agak berat," kata Oded.

Oded berharap Pemprov Jabar bisa memberikan kadeudeuh untuk atlet asal Kota Bandung yang ikut membawa Jabar menjadi juara umum PON XX Papua 2021.

"Mudah-mudahan ada dari Provinsi," kata Oded.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna membenarkan bahwa bonus untuk atlet asal Kota Bandung yang ikut dalam berlaga dalam ajang PON XX tidak ada dalam APBD 2021.

"Sampai hari ini belum ada. Kalau murni di 2021 tidak teranggarkan. Itukan bukan PORDA, ini PON. PON itu ranahnya Provinsi," kata Ema.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com