BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku tak bisa memberi bonus kepada atlet peraih medali yang berlaga di PON XX Papua karena keterbatasan anggaran.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tak mempersoalkan hal itu karena menyiapkan bonus untuk atlet menjadi diskresi kepala daerah.
Baca juga: Profil Ridwan Kamil
"Di level kota kabupaten ada atau tidak ada (bonus) itu diskresi. Jadi saya tidak bisa menilai karena keterbatasan atau apa. Dibicarakan saja tapi jangan sampai atletnya pundung (kecewa)," kata Emil, sapaan akrabnya, di Hotel Horison, Kota Bandung, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Janjikan Bonus ke Atlet PON, Wali Kota Bandung Kini Kebingungan Pemkot Tidak Ada Uang
Anggaran tergerus untuk penanganan Covid-19
Emil juga tak menampik anggaran pemerintah saat ini tergerus akibat pandemi Covid-19. Bahkan Pemprov Jabar kehilangan Rp 5 triliun selama pandemi.
Meski begitu, Emil mengaku akan tetap memberikan bonus meski nilainya tak sesuai harapan.
Baca juga: Janjikan Bonus untuk Atlet PON, Gubernur NTB: Jangan Sampai Ada yang Menderita di Usia Tua
"Kita hilang Rp 5 triliun. Pasti (bonus) kita tidak akan maksimal dan kalau mau dibanding-dibandingkan ya itu juga tidak bisa dihindari. Walau kami hilang Rp 5 triliun, kami cari penghematan dari pos yang lain yang sebenarnya bukan untuk olahraga kita geser untuk memberikan apresiasi dan berapapun jadi tanda rasa perhatian kepada atlet," paparnya.
Baca juga: Jabar Juara Umum PON XX, Ridwan Kamil Siapkan Bonus, Besarnya Ratusan Juta Rupiah Per Atlet