Kemudian di bawahnya ada Sandiaga Uno dengan raihan 6,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono sebanyak 5,9 persen, kemudian 3,2 persen responden memilih Khofifah Indar Parawansa.
Dihubungi terpisah, pengamat politik Firman Manan menilai dari sejumlah survei yang dirilis dalam satu bulan terakhir menunjukkan posisi Emil relatif stabil dibanding tokoh lain.
“Saya pikir salah satu faktor utama, karena kepala daerah terlihat apa yang dilakukan, apalagi ketika pandemi maka publik melihat apa sih yang dilakukan,” katanya.
Firman mengatakan jika bicara elektabilitas Emil yang masih berkutat di angka 5 persen, ada sejumlah faktor yang memengaruhi dibanding tokoh lain.
“Satu soal kinerja, kedua bisa basis partai, tapi kan Kang Emil bukan orang partai. Pak Ganjar ada keuntungan karena ada basis massa PDI-P yang mendukung dia, kalau Kang Emil tidak punya,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Emil mengaku masih menimbang ke mana ia akan berlabuh. Sebelumnya pada awal tahun, ia pun sudah bersafari bertemu para pimpinan partai seperti.
"Soal gabung (partai) saya lagi istikharah terus terang. Kalau nanti lanjut gubernur juga periode kedua posisinya pasti sudah berpartai juga. Sekarang masih istikharah menganalisis yang pas buat seorang yang pas buat sosok saya," tutur Emil, Jumat (8/10/2021).
Baca juga: Ridwan Kamil Dapat Kejutan Kue dari Ketua Umum PAN
Menurut Emil, ada beberapa kekurangan dan kelebihan jika ia menjadi kader partai. Ia menyebut, jika berpartai dukungan parlemen relatif lebih kuat dalam setiap proses.
"Salah satu kelemahan independen adalah konsolidasi di parlemen butuh stamina yang besar," ungkapnya.
Emil mengakui, saat ini ia sedang mempertimbangkan secara matang dengan partai mana ia akan bergabung. Ia memperkirakan, keputusan itu akan diumumkan tahun depan.
"Setiap orang dalam berbagai kontemplasi politiknya akan menemukan momen keputusan. Dan saya merasa sudah saatnya jika ingin mau fokus jangka panjang memilih sebuah rumah yang cocok dengan pikiran karakter. Tapi belum diputuskan karena semua dalam proses perenungan, penjajakan. Dan itu keputusan besar. Partainya mana mungkin di 2022 saya sampaikan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.