Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitasnya Tinggi, ke Partai Mana Ridwan Kamil Bakal Berlabuh?

Kompas.com - 10/10/2021, 10:04 WIB
Dendi Ramdhani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Kemudian di bawahnya ada Sandiaga Uno dengan raihan 6,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono sebanyak 5,9 persen, kemudian 3,2 persen responden memilih Khofifah Indar Parawansa. 

Dihubungi terpisah, pengamat politik Firman Manan menilai dari sejumlah survei yang dirilis dalam satu bulan terakhir menunjukkan posisi Emil relatif stabil dibanding tokoh lain.

“Saya pikir salah satu faktor utama, karena kepala daerah terlihat apa yang dilakukan, apalagi ketika pandemi maka publik melihat apa sih yang dilakukan,” katanya.

Baca juga: Jabar Jadi Provinsi Potensial untuk Dunia Pasar Modal, Ridwan Kamil: Minat Investasi Masyarakat Tinggi

Firman mengatakan jika bicara elektabilitas Emil yang masih berkutat di angka 5 persen, ada sejumlah faktor yang memengaruhi dibanding tokoh lain.

“Satu soal kinerja, kedua bisa basis partai, tapi kan Kang Emil bukan orang partai. Pak Ganjar ada keuntungan karena ada basis massa PDI-P yang mendukung dia, kalau Kang Emil tidak punya,” ujarnya.

Ridwan Kamil sedang istikharah

Menanggapi hal itu, Emil mengaku masih menimbang ke mana ia akan berlabuh. Sebelumnya pada awal tahun, ia pun sudah bersafari bertemu para pimpinan partai seperti.

"Soal gabung (partai) saya lagi istikharah terus terang. Kalau nanti lanjut gubernur juga periode kedua posisinya pasti sudah berpartai juga. Sekarang masih istikharah menganalisis yang pas buat seorang yang pas buat sosok saya," tutur Emil, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil Dapat Kejutan Kue dari Ketua Umum PAN

Menurut Emil, ada beberapa kekurangan dan kelebihan jika ia menjadi kader partai. Ia menyebut, jika berpartai dukungan parlemen relatif lebih kuat dalam setiap proses.

"Salah satu kelemahan independen adalah konsolidasi di parlemen butuh stamina yang besar," ungkapnya.

Emil mengakui, saat ini ia sedang mempertimbangkan secara matang dengan partai mana ia akan bergabung. Ia memperkirakan, keputusan itu akan diumumkan tahun depan.

"Setiap orang dalam berbagai kontemplasi politiknya akan menemukan momen keputusan. Dan saya merasa sudah saatnya jika ingin mau fokus jangka panjang memilih sebuah rumah yang cocok dengan pikiran karakter. Tapi belum diputuskan karena semua dalam proses perenungan, penjajakan. Dan itu keputusan besar. Partainya mana mungkin di 2022 saya sampaikan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com