Salin Artikel

Elektabilitasnya Tinggi, ke Partai Mana Ridwan Kamil Bakal Berlabuh?

Sebab dari sekian banyak partai pengusungnya di Pilkada Kota Bandung dan Pilkada Jabar, belum ada yang memikat hati pria yang akrab disapa Emil itu.

Sebagai kepala daerah non-partai elektabilitasnya cenderung baik dan mampu menyisihkan nama-nama tokoh partai.

Dalam survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research Oktober 2021, nama Emil menanjak beriringan dengan Ganjar Pranowo yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.

Dalam survei itu, elektabilitas Ganjar mencapai 17,5 persen, terpaut tipis dari Prabowo sebesar 17,1 persen.

Posisi berikutnya ditempati oleh Ridwan Kamil dengan elektabilitas 13,8 persen.

Menurut Hendri, dalam satu setengah tahun, elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil cenderung bergerak naik, sebaliknya dengan Prabowo yang trennya menurun.

“Ganjar, Prabowo, dan Ridwan Kamil menguasai posisi tiga besar calon presiden, sedangkan Puan dan Airlangga merayap di papan bawah,” ungkap peneliti indEX Research Hendri Kurniawan dalam siaran persnya, Minggu (10/10/2021).

Sementara dalam survei Indikator periode 30 Juli-4 Agustus 2021, meski dikepung kader parpol, elektabilitas Ridwan Kamil tetap mampu bersaing.

Dalam survei tersebut, sebanyak 27,8 persen responden memilih Prabowo sebagai calon presiden jika Pilpres digelar saat ini.

Pada posisi kedua adalah Ganjar Pranowo dengan angka keterpilihan 21,4 persen dan posisi ketiga adalah Anies Baswedan dengan suara dari 14,8 persen responden.

Ridwan Kamil berada di posisi keempat dengan raihan suara 6,9 persen.


Kemudian di bawahnya ada Sandiaga Uno dengan raihan 6,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono sebanyak 5,9 persen, kemudian 3,2 persen responden memilih Khofifah Indar Parawansa. 

Dihubungi terpisah, pengamat politik Firman Manan menilai dari sejumlah survei yang dirilis dalam satu bulan terakhir menunjukkan posisi Emil relatif stabil dibanding tokoh lain.

“Saya pikir salah satu faktor utama, karena kepala daerah terlihat apa yang dilakukan, apalagi ketika pandemi maka publik melihat apa sih yang dilakukan,” katanya.

Firman mengatakan jika bicara elektabilitas Emil yang masih berkutat di angka 5 persen, ada sejumlah faktor yang memengaruhi dibanding tokoh lain.

“Satu soal kinerja, kedua bisa basis partai, tapi kan Kang Emil bukan orang partai. Pak Ganjar ada keuntungan karena ada basis massa PDI-P yang mendukung dia, kalau Kang Emil tidak punya,” ujarnya.

Ridwan Kamil sedang istikharah

Menanggapi hal itu, Emil mengaku masih menimbang ke mana ia akan berlabuh. Sebelumnya pada awal tahun, ia pun sudah bersafari bertemu para pimpinan partai seperti.

"Soal gabung (partai) saya lagi istikharah terus terang. Kalau nanti lanjut gubernur juga periode kedua posisinya pasti sudah berpartai juga. Sekarang masih istikharah menganalisis yang pas buat seorang yang pas buat sosok saya," tutur Emil, Jumat (8/10/2021).

Menurut Emil, ada beberapa kekurangan dan kelebihan jika ia menjadi kader partai. Ia menyebut, jika berpartai dukungan parlemen relatif lebih kuat dalam setiap proses.

"Salah satu kelemahan independen adalah konsolidasi di parlemen butuh stamina yang besar," ungkapnya.

Emil mengakui, saat ini ia sedang mempertimbangkan secara matang dengan partai mana ia akan bergabung. Ia memperkirakan, keputusan itu akan diumumkan tahun depan.

"Setiap orang dalam berbagai kontemplasi politiknya akan menemukan momen keputusan. Dan saya merasa sudah saatnya jika ingin mau fokus jangka panjang memilih sebuah rumah yang cocok dengan pikiran karakter. Tapi belum diputuskan karena semua dalam proses perenungan, penjajakan. Dan itu keputusan besar. Partainya mana mungkin di 2022 saya sampaikan," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/10/100432078/elektabilitasnya-tinggi-ke-partai-mana-ridwan-kamil-bakal-berlabuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke