Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembahasan P-APBD Jember Terlambat, Bupati Diminta Konsultasi ke Gubernur Jatim

Kompas.com - 09/10/2021, 17:41 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Fraksi PDI-P DPRD Jember meminta Bupati Jember Hendy Siswanto dan pimpinan DPRD Jember berkonsultasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait keterlambatan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2021.

Seharusnya, pembahasan tersebut sudah selesai pada 30 September 2021. Namun sampai sekarang, masih belum selesai.

Juru bicara Fraksi PDI-P DPRD Jember Hadi Supaat mengatakan, konsultasi harus dilakukan sebelum lanjut membahas anggaran. Sebab, Fraksi PDI-P ragu pembahasan anggara bisa dilanjutkan.

“Kami sebenarnya pada posisi yang meragukan apakah P-APBD Kabupaten Jember tahun 2021 ini nanti akan lolos evaluasi Gubernur,” kata Hadi saat menyampaikan pandangan umum fraksi dalam rapat paripurna, pada Sabtu (9/10/2021).

Ia menilai, keterlambatan itu kemungkinan bisa menjadi satu-satunya di Indonesia. P-APBD terus dibahas melewati 30 September 2021.

Fraksi PDI-P menyadari P-APBD itu sangat dibutuhkan, terutama menyangkut refocusing anggaran penanganan Covid-19 beserta dampaknya, serta pemulihan ekonomi pascapandemi.

Sementara itu, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Jember menagih janji bupati terkait akselerasi pembangunan di semua bidang.

Setelah P-APBD 2021 selesai, bupati diminta segera merampungkan Perda APBD 2022 paling lambat tanggal 30 Nopember 2021.

“Kalau tidak dilaksanakan tepat waktu jangan harap akselerasi akan terjadi,” tambah Jubir Fraksi PKB Abdul Mufid.

Jubir Fraksi Gerakan Indonesia Berkarya (GIB) Dewi Asmawati menilai eksekutif akan menanggung beban sangat berat dalam realisasi anggaran P-APBD. Sebab, waktu yang tersedia sangat mepet.

Oleh karena itu, perlu prinsip kehati-hatian untuk menjaga rasionalisasi belanja daerah agar terjaga dan terkendali.

“Jangan sampai keterbatasan waktu menjadi alasan untuk melakukan hal yang sia-sia. Akibatnya, mempengaruhi kualitas layanan dan pembangunan,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com