Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengabdian Sukardi dan Yanti, Guru Honorer yang Didatangi Mendikbud Nadiem, Gaji Rp 100.000 tapi Tetap Bertekad Mengajar

Kompas.com - 08/10/2021, 06:34 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudrister) Nadiem Makarim menyempatkan menginap di rumah seorang guru honorer bernama Sukardi saat berkunjung ke Lombok Tengah, NTB pada 6-7 Oktober 2021.

Kisah Sukardi, guru honorer asal Desa Mujur, Kabupaten Lombok Tengah itu mendapat perhatian Nadiem Makarim.

Nadiem bercerita tentang perjuangan Sukardi yang tetap mengajar selama 25 tahun, meski gajinya kecil.

"Pak Sukardi itu berapa kali punya kerjaan yang empat kali gajinya lebih besar dari gaji honorer, tapi tetap selalu pergi mengajar, karena kenapa, 'hati saya bukan di situ'," kata Nadiem menirukan ucapan Sukardi, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Didatangi Mendikbud Nadiem, Sukardi, Guru Honorer di Lombok Curhat Pernah Nyambi Jadi Kuli Bangunan

Digaji Rp 225.000

Ilustrasi uang rupiah SHUTTERSTOCK/AIRDONE Ilustrasi uang rupiah

Sukardi pun menceritakan pengalamannya menjamu Nadiem Makarim di rumahnya.

Dia sempat bercerita kepada Nadiem bahwa selama ini dirinya hanya digaji Rp 225.000 per bulan.

"Gaji tidak seberapa, dikasih Rp 225.000 ribu per bulan, itu dikasih setelah empat bulan," kata Sukardi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (7/10/2021).

Sukardi mengaku, penghasilan tersebut sangat jauh dari kata cukup, mengingat harga kebutuhan yang semakin hari semakin tinggi.

Baca juga: Cerita Mendikbud Nadiem Menginap di Rumah Sukardi, Guru Honorer yang Telah Mengabdi 25 Tahun

Menjadi kuli bangunan hingga buat batu bata

Karena gajinya kecil, Sukardi terpaksa mencari pekerjaan tambahan, seperti membuat bata dan tukang bangunan.

Hal itu dilakukan demi bisa menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga.

"Curhat sama pak menteri (Nadiem) pengalaman selama menjadi honorer, pernah nyambi jadi tukang bangunan, buat batu bata, hingga buat dinding bedek," ungkap Sukardi.

Meski demikian, panggilan jiwa membuat Sukardi bertekad untuk selalu mengajar.

Ia berharap sukses dalam tes pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Dengan demikian statusnya berubah dan mendapatkan gaji yang layak untuk menghidupi anaknya.

Baca juga: Saat Guru Honorer TK Menangis Dihadapan Menteri Nadiem, Minta Kesejahteraan

 

saat Mendikbudristek Nadiem Makarim mengunjungi salah satu TK Negeri di Lombok Tengah yang berada di JonggatKOMPAS.COM/IDHAM KHALID saat Mendikbudristek Nadiem Makarim mengunjungi salah satu TK Negeri di Lombok Tengah yang berada di Jonggat
Tangis Yanti, guru honorer bergaji Rp 100.000

Tak hanya Sukardi, Asmawarni Yanti (45) pun mengalami hal yang sama.

Belasan tahun mengabdi, guru honorer di TK Negeri Pembina Pedesaan Jonggat, Lombok Tengah itu hanya menerima honor Rp 100.000 per bulan.

"Sudah 18 tahun mengabdi, honor hanya Rp 100.000 sekarang, terus pulang pergi pakai motor sekitar 20 kilometer lebih," katanya.

Kondisi sulit itu membuat Yanti tak kuasa membendung air matanya ketika bertemu Nadiem ketika Mendikbud mengunjungi sekolahnya, Kamis (7/10/2021).

Yanti bahkan memeluk Nadiem dan memohon agar mendapatkan kesejahteraan.

Baca juga: Nadiem: Asesmen Nasional Mengukur Kemampuan Bernalar Siswa

Yakin Tuhan beri balasan

Ilustrasi.TOTO SIHONO Ilustrasi.

Meski untuk mencukupi kebutuhan hidup, Yanti dan suaminya harus bekerja sambilan menjadi petani, namun ia tetap tak meninggalkan pekerjaan mengajar.

Baginya, mendidik generasi adalah hal yang sangat mulia dan telah menjadi niatnya sejak awal.

"Niat saya dari awal ngajar, mendidik, walaupun gaji tak seberapa, saya tidak pernah berpikir untuk berhenti, saya yakin Tuhan pasti membalas usaha kita," kata Yanti optimistis.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor : Robertus Belarminus, Pythag Kurniati, Priska Sari Pratiwi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com