Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktor Gunawan Maryanto Meninggal karena Serangan Jantung

Kompas.com - 07/10/2021, 12:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aktor yang juga penulis asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gunawan Maryanto atau akrab disapa Chindil meninggal pada hari Rabu (6/10/2021) malam. Gunawan didiagnosis mengalami serangan jantung.

 

Kakak Sepupu Gunawan Maryanto, Agus Basuki, menceritakan sebelum dilarikan ke rumah sakit mendiang sedang mengikuti rapat di Teater Garasi yang beralamatkan di Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

 

Baca juga: Kronologi Gunawan Maryanto Meninggal Dunia, Sempat Mual dan Muntah Saat Meeting

 

Saat rapat tiba-tiba Gunawan merasakan mual hingga muntah-muntah, dan juga merasakan sesak napas. 

 

Gunawan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Ludira Husada oleh kawan-kawannya di Teater Garasi.

 

"Mas Gunawan sedang memimpin rapat di sanggar Teater Garasi. Gunawan merasakan perut sakit, muntah-muntah, dan sesak napas. Lalu diantarkan ke RS Ludira Husada, sebelum Maghrib kami dikabari dan keluarga menunggu hingga meninggal kurang lebih pukul 20.00," kata Agus saat ditemui di rumah duka Blok E22, Dusun Karangmalang, Caturtunggal, Depok, Sleman, Kamis (7/10/2021).

 

"Mas Gunawan sempat mendapatkan perawatan dari dokter dipacu, sekitar jam 20.00 dinyatakan meninggal," kata dia.

 

Baca juga: Sahabat Ungkap Gunawan Maryanto Tak Pernah Mengeluh Sakit Sebelumnya

 

Agus mengatakan selama hidupnya Gunawan tidak pernah mengeluh atas kondisi kesehatannya. Menurut dia, Gunawan tidak memiliki riwayat sakit jantung sebelumnya.

 

"Kalau dilihat dari orangtua, hingga Gunawan tidak memiliki riwayat sakit jantung," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com