ACEH, KOMPAS.com - Ikan air tawar yang menghuni sungai di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, mendadak mati.
Ikan-ikan tersebut diduga mati karena keracunan.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Nagan Raya sedang menelusuri penyebab matinya ikan-ikan yang diduga terkait pencemaran lingkungan di perkebunan di Desa Alue Geutah, Kecamatan Darul Makmur.
Baca juga: Melihat Keberhasilan Petani Aceh Menanam Padi Organik Saat Pandemi
“Kami sudah mengambil sampel air di lokasi kejadian. Saat ini, sampel air tersebut sudah kita serahkan ke Badan Riset dan Standarisasi Industri (Baristand) Aceh,” kata Pelaksana tugas Kepala DLHK Nagan Raya Jufrizal seperti dikutip dari Antara, Rabu (6/10/2021).
Ia mengatakan, pemerintah setempat saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan sampel air yang sudah diserahkan ke Baristand Aceh.
Pemeriksaan guna memastikan apakah sampel tersebut mengandung limbah atau tidak.
Berdasarkan pengamatan di lokasi kejadian yang berada di sekitar kebun PT SS, menurut Jufrizal, banyaknya ikan air tawar yang mati di sekitar aliran sungai di Desa Alue Geutah, Kecamatan Darul Makmur, diduga akibat pembuangan limbah.
Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 6 Oktober 2021
Namun, untuk lebih memastikan, Pemda akan menunggu hasil uji laboratorium.
Menurut Jufrizal, sampel ikan yang mati juga sudah diserahkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Nagan Raya, guna dilakukan pemeriksaan, apakah ikan yang sudah mati tersebut layak dikonsumsi atau tidak.
“Nanti setelah sudah ada hasil laboratorium, barulah pemerintah daerah mengambil sikap atas persoalan ini,” tutur Jufrizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.