Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lebak Triatno Supiono mengatakan, pihaknya menerapkan pola baru selain gelaran vaksinasi massal untuk mempercepat capaian, yakni dengan metode jemput bola ke rumah-rumah.
Namun, pola tersebut dilakukan terbatas hanya di wilayah-wilayah yang memiliki tenaga kesehatan yang banyak.
"Kemampuan kita per hari suntikan baru 5.000 sampai 6.000. Tim kita terbatas hanya dua tim tiap puskesmas, itu bekerja sama dengan TNI dan Polri," kata Triatno.
Terkait stok vaksin yang menipis, dia mengatakan, pihaknya saat ini terus mengajukan distribusi vaksin setiap saat.
Dalam aturan, menurut Triatno, permintaan vaksin bisa dilakukan ketika stok vaksin sudah habis.
Data stok vaksin tersebut tercatat di aplikasi yang bernama SMILE. Sayangnya, aplikasi kadang ada kendala.
"Pihak Provinsi untuk melakukan distribusi vaksin melihat aplikasi SMILE. Di dasbor masih tinggi, tapi faktanya di lapangan stok kosong, tapi sudah kita komunikasikan," kata dia.
Tion menargetkan, Kabupaten Lebak bisa mencapai hingga 50 persen vaksinasi pada akhir Oktober, dan 70 persen pada akhir tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.