TAKALAR, KOMPAS.com - Puluhan santri salah satu pondok pesantren di Desa Pakkabba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, harus dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit.
Mereka diduga mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi nasi dan telur pada Minggu (3/10/2021).
Sejumlah santri itu mengeluh pusing, sakit perut, muntah, hingga demam tinggi.
Baca juga: Takut Dicovidkan, Ratusan Korban Keracunan Massal di Takalar Tolak Dirawat di RS, Bertahan di Rumah
Muhammad Ahnaf, salah satu santri yang mengalami keracunan, mengatakan gejala itu baru dirasakan sehari setelah memakan nasi dan telur tersebut.
"Besok sorenya saya mulai pusing dan sakit perut dan terus muntaber dan demam sampai besok paginya. Ada 50 orang lebih teman saya yang sakit begini," kata Ahnaf di Puskesmas Aeng Towa, Selasa (5/10/2021).
Sedangkan pengurus pondok pesantren menyatakan telur yang diduga sebagai penyebab keracunan massal ini dipasok pada Sabtu (2/10/2021).
Telur itu baru direbus sehari setelahnya untuk dimakan.
"Kami belum bisa memastikan bahwa ini keracunan atau bukan sebab masih dalam observasi dan telur tersebut tiba sehari sebelumnya dalam jumlah banyak dan keesokan harinya direbus untuk dikonsumsi" kata Maftuh, salah satu pengasuh Pondok Pesantren As Sunnah Parapa.
Baca juga: Keracunan Massal di Takalar Usai Santap Hidangan Takziah, 1 Bocah Tewas, Polisi Ambil Sampel Makanan
Hingga Rabu (6/10/2021), tercatat ada 73 santri Pondok Pesantren As Sunnah Parapa yang harus dirawat karena keracunan makanan ini.
Sebagai informasi, keracunan makanan massal juga terjadi di Desa Pakkabba, Kecamatan Galesong Utara, Takalar.
Ratusan orang harus dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit setelah menyantap makanan dari acara takziah.
Satu anak meninggal dunia akibat keracunan makanan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.