Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Difabel Dianiaya Orangtua Asuh di Sleman, Kasus Terkuak Saat Ibu Kandung Tak Diizinkan “Video Call” Anaknya

Kompas.com - 06/10/2021, 06:03 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang anak berkebutuhan khusus asal Lampung, AL (17), menjadi korban penganiayaan yang dilakukan orangtua asuhnya, LO (49) dan IT (48).

Penganiayaan dilakukan di sebuah rumah kasih sayang (RKS) di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Di tempat itulah AL dititipkan oleh orangtua kandungnya. Pasangan suami istri, LO dan IT, merupakan pengurus rumah kasih sayang tersebut.

Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Sleman Iptu Yunanto Kukuh mengatakan, kasus penganiayaan ini terbongkar usai ibu AL hendak menghubungi anaknya lewat video call.

Namun, pelaku tak mengizinkan video call tersebut.

"Ibunya itu ingin video call anaknya dan tidak pernah dikabulkan oleh pelaku, alasannya karena pandemi, anaknya sedang belajar seperti itu," ujarnya, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Pasutri Aniaya Anak Asuh Difabel di Sleman, Tiap Malam Diborgol dan Disiram Air Panas

Orangtua AL lantas merasa curiga.

Selanjutnya, ibu korban mengunggah foto AL ke akun media sosialnya. Unggahan itu dikomentari oleh salah satu mantan pengurus RKS.

"Ibu korban mem-posting foto korban di Facebook. Ada salah satu dari pengurus RKS yang dipecat itu menulis komentar di sana, 'Kalau bisa anaknya diambil saja, Bu,'” ucap Kukuh dalam jumpa pers.

Karena perasaan curiganya makin besar, orangtua AL akhirnya mendatangi rumah kasih sayang itu.

"Ibu korban datang dari Lampung untuk mengambil anaknya. Mungkin keadaan anaknya itu tertekan karena banyaknya penganiayaan atau siksaan dari pengasuhnya ini,” terangnya.

Baca juga: Kisah Pilu AL, Difabel Asal Lampung, Dianiaya Orangtua Asuh di Sleman Selama 7 Bulan

 

Dianiaya selama Januari-Juli 2021

Pelaku penganiayaan LO saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Sleman.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Pelaku penganiayaan LO saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Sleman.

Kukuh menjelaskan, AL dititipkan oleh orangtuanya di rumah kasih sayang itu sejak 2019.

AL dititipkan di sana supaya mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

Namun, bukan kasih sayang yang diterima AL, melainkan penganiayaan.

Baca juga: Pria Ini Aniaya Bocah 4 Tahun Anak Kekasihnya Sambil Video Call dengan Ibu Korban

Kata Kukuh, penganiayaan tersebut dilatarbelakangi oleh perasaan jengkel lantaran korban susah diatur.

"Anak disabilitas itu kan dalam penanganannya itu harus mempunyai keahlian khusus salah satunya sabar. Nah pelaku ini melakukan penganiayaan karena mungkin anak ini susah untuk diatur, tidak menurut. Karena jengkel yang bersangkutan melakukan hal-hal yang mungkin dianggapnya bisa membikin kapok korban," jelasnya.

Kini, pelaku telah ditangkap polisi.

Baca juga: Ayah Tiri di Sleman Aniaya Balita 2,5 Tahun karena Rewel, Sulut Lidi Panas ke Bibir Anak

Berdasar pemeriksaan, AL dianiaya oleh orangtua asuhnya selama Januari-Juli 2021.

Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam Pasal 80 UU RI No 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 351 KUHP.

Mereka diancam hukuman 3 tahun dan 2 tahun 8 bulan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com