Sehingga, tak usah heran apabila tongkat komando yang dibuatnya itu dijual dengan harga jutaan rupiah.
"Untuk harga bervariatif mulai dari harga Rp 2,5 juta sampai yang Rp 10 juta ada juga. Paling tinggi yang untuk kolektor-kolektor, pengusaha minta emas itu ada yang satu tongkat dengan emas 40 sampai 50 gram ada juga, itu bisa satu tongkat harganya Rp 50 juta," jelas Edi.
Meskipun mampu berkreasi dengan membuat tongkat komando, Edi Ekatantra tetap tidak melupakan tugasnya sebagai anggota TNI.
"Untuk tugas kami sudah di wilayah, kita ke wilayah untuk konsultasi anjangsana, biasa kita pagi berangkat ke wilayah untuk melaksanakan tugas, setelah pulang kita baru mengerjakan pesenan-pesenan," kata Edi.
Selain itu, ia mengaku pimpinannya juga tidak mempersoalkan kegiatannya sebagai pengrajin tongkat komando.
Edi juga menilai komandannya bahkan memberikan apresiasi agar dapat melanjutkan kreativitasnya tersebut.
"Alhamdulillah selama ini beberapa pimpinan yang pernah saya rasakan sudah 4 kali ganti pimpinan selama saya mengerjakan tongkat ini, beliau-beliau selalu apresiasi dengan pekerjaan saya dan bahkan beliau kadang memesan sendiri karena senang dengan hasil pekerjaan saya dan diminta untuk mengembangkan hobi," jelas dia.
Edi berharap di HUT TNI ke-76 ini, banyak prajurit yang mampu memberikan contoh kepada masyarakat agar tetap berkreasi dan berinovasi di sela-sela kesibukannya sebagai anggota TNI.
"Sebagai anggota TNI yang sudah di wilayah seperti kami, harapannya banyak prajurit yang kelak memberikan contoh sesuai yang diperintahkan dalam 8 wajib TNI khususnya senantiasa menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya, jadilah prajurit yang semakin berinovasi dan kreatif dalam segala hal," harap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.