Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Telat Datang hingga 6 Jam, Mempelai Pria Ditendang Calon Mertua Saat Akad Nikah, Ini Kronologinya

Kompas.com - 30/09/2021, 13:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam mempelai pria ditendang oleh calon mertua viral di medias sosial.

Sang mempelai pria adalah AH (17) dan calon mertua adalah K (54), warga Kelurahan Oimbom Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima.

Kejadian tersebut berawal saat AH dan calon istrinya hendak melangsungkan akad nikah.

Sesuai permintaan keluarga mempelai pria, akad nikah digelar di rumah mempelai perempuan pada Sabtu, 14 Agustus 2021 pukul 10.00 Wita.

Baca juga: Cerita di Balik Video Calon Mertua Tendang Menantu Saat Akad Nikah, Emosi karena Mempelai Pria Terlambat 6 Jam

Penghulu KAU Rasanae Timur, Kadafi pun datang ke lokasi acara pada pukul 08.30 Wita untuk mempersiapkan akad nikah.

Namun hingga pukul 11.00 Wita, calon mempelai pria tak kunjung datang dan keluarga mempelai perempuan mulai ribut.

"Saya sebagai penghulu saat itu hadir di tempat acara lebih awal, sekitar setengah sembilan (08.30) Wita,” jelas dia.

Kadafi kemudian mendapatkan informasi jika keluarga mempelai pria minta acara akad diundur pukul 14.00 Wita. Ia pun memilih pulang.

"Saat itu keluarga calon pengantin pria ditelpon. Mereka minta ditunda pukul 14.00 Wita," bebernya.

Baca juga: Viral, Video Calon Mertua Ngamuk dan Tendang Menantu Saat Akad Nikah

Kadafi kemudian kembali ke tempat acara setelah salat zuhur. Namun hingga pukul 14.00 Wita, keluarga pengantin pria belum juga datang.

"Keluarga pengantian wanita saat itu mulai ribut. Mereka pun kembali menelepon calon pengantin laki-laki. Akad nikah minta ditunda pukul 16.30 Wita,” tuturnya.

Setelah terlambat kurang lebih 6 jam, mempelai pria dan rombongan tiba di lokasi acara.

”Masalahnya apa pihak keluarga yang bisa kasih penjelasan," kata Kadafi.

Baca juga: Terjerat Kasus Narkoba Saat Hendak Menikah, Pemuda Ini Gelar Akad di Kantor Polisi

Dipicu omongan tak enak dari keluarga mempelai pria

Ilustrasi pernikahan di masa pandemi.SHUTTERSTOCK/DONENKO OLEKSII Ilustrasi pernikahan di masa pandemi.
Akad nikah pun berjalan sesuai dengan rencana. Penghulu membimbing mempelai pria dan orangtua mempelai perempuan melanjutkan prosesi akad nikah.

Tibalah giliran orang tua pengantin perempuan membacakan istighfar dan syahadat.

Namun di ujung bacaan syahadat, keluarga yang duduk berhadapan dengan pengantian pria itu tiba-tiba melontarkan makian dengan menyebut nama hewan menggunakan bahasa Bima.

"Au wali si masalah na, hargai ja ku mada doho sebagai keluarga na ni, gak enak didengar masalah begini (apalagi si masalahnya ini. Hargai kami sebagai keluarganya. Tidak enak didengar masalah begini)," terdengar suara wanita dalam video tersebut.

Baca juga: Sepakat Hanya Akad Nikah, Anggota DPRD di Banyuwangi Ternyata Gelar Resepsi untuk Anaknya, Ini Ceritanya

Setelahnya itu K tampak menunjuk ke arah sumber suara tersebut.

Tak berhenti, ia kemudian bangun dari tempat duduknya dan melayangkan tendangan ke arah pengantin pria. Tendangannya sempat mengenai wajah pengantian pria.

Belum berhenti sampai di sana, ia kembali menyerang pengantian pria, tetapi berhasil dilerai oleh pihak keluarga.

Saat dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Kota Bima, Iptu Jufri mengatakan penganiayaan terjadi karena K mendengar kara-kata tak enak dari keluarga mempelai pria.

"Keluarga dari korban melontarkan kata-kata yang kurang enak didengar oleh terlapor, sehingga saat terlapor mengucapkan lafadz kalimat syahadat di akhir kalimat, langsung mengucapkan kata-kata bote artinya monyet," kata Jufri dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Rabu (29/9/2021).

Baca juga: 5 Kisah Pernikahan Saat Pandemi, Akad di Dalam Bus yang Berjalan hingga Bagikan Hampers karena Batal Resepsi

Akad nikah dilanjutkan dengan penjagaan polisi

Sementara itu Kadafi mengatakan acara pernikahan hari itu tetap dilangsungkan walaupun mempelai pria sempat diamankan ke rumah RT setempat.

Setelah kedua pihak ditenangkan, akad nikah akhirnya dilaksanakan di masjid setempat.

”Akad nikah tetap berlanjut dengan lokasi dipindahkan ke masjid terdekat dan ditemani oleh Babhin Kabtimas, Babinsa, ditambah 5 aparat polisi lainnya,” kata Kadafi.

Setelah selesai akad nikah, dilanjutkan dengan musyawarah antara pihak laki-laki yang diwakili bapaknya dan perempuan juga diwakili bapaknya.

Baca juga: Pengantin Pria Positif Covid-19, Akad Nikah Digelar di Teras, Jarak dengan Penghulu 4 Meter

Kadafi menganggap masalah tersebut sudah selesai karena kedua keluarga sudah bermusyawarah.

”Mengenai laporan ke polisi, saya tidak tahu,” jelasnya.

Dia pun kaget video pernikahan tersebut kini menjadi viral di media sosial

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idham Khalid | Editor : Pythag Kurniati), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com