Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Migran Indonesia Asal Kalbar Sumbang Devisa Negara Rp 118 Miliar per Tahun

Kompas.com - 29/09/2021, 16:50 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Pekerja Migran Indonesia (PMI) telah memberikan kontribusi menyumbang devisa negara.

Sumbangan devisa negara yang diberikan pekerja migran merupakan terbesar kedua setelah minyak dan gas (migas).

Kepala UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pontianak AKBP Amingga M Primastito mengatakan, berdasarkan data, terdapat 7.709 pekerja migran berasal dari Kalbar, dalam setahun mengirimkan uang kepada keluarganya mencapai Rp 118 miliar.

“Sebanyak 7.709 PMI asal Kalbar memberikan kontribusi perekonomian daerah, selama setahun mereka mengirimkan uang kepada keluarganya sebesar Rp 118 miliar,” kata Amingga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/9/2021).

Baca juga: Ambil Paket Sabu Dalam Termos, 2 Pemuda Sampang Mengaku Dibayar Rp 10 Juta, Diduga Libatkan TKI di Malaysia

Sebagai informasi, kalbar berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia dan mempunyai dua peran strategis sebagai daerah pengirim dan transit pekerja migran.

Sebagai daerah pengirim tentu saja berdampak terhadap pereknomian dari remitansi yang dikirim kepada keluarganya.

Amingga melanjutkan, setiap PMI di Kalbar mengirimkan uang kepada keluarganya lebih kurang sebanyak Rp 15 juta per tahun.

“Ini merupakan devisa yang dihasilkan oleh Pekerja Migran Indonesia yang terdaftar,” jelas Amingga.

Baca juga: Tangis Rokaya, TKI Asal Indramayu, Saat Minta Pulang ke Jokowi: Pak Presiden, Bantu Saya

Lalu bagaimana dengan PMI yang tidak terdaftar? Tentu saja angkanya sangatlah besar.

Namun PMI yang tidak terdaftar tentu saja mengalami ketiadaan pelindungan, baik itu hukum, ekonomi, dan sosial.

“Para PMI yang tidak terdaftar rentan diekspolitasi sehingga menguburkan mimpinya untuk menghidupi keluarga karena gaji yang diterima tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Ini terjadi karena ketiadaan kontrak kerja. Sehingga PMI yang tidak terdaftar berada dalam posisi lemah di mata majikannya di luar negeri,” ungkap Amingga.

Berkaca dari itu semua, lanjut Amingga, sudah seharusnya pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan pemerintah desa bergandengan tangan memberikan pelindungan kepada pahlawan devisa.

Tujuannya agar potensi remitansi yang dihasilkannya bisa dimaksimalkan keluarganya untuk memberikan kehidupannya yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi setempat.

Dijelaskan, Undang-undang Dasar 1945 menjamin setiap warga negara untuk mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak.

Baca juga: Pekerja Migran dari Malaysia Positif Covid-19 Melahirkan di RS Saat Isolasi, Baru 8 Hari Tiba di Indonesia

Untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak banyak hal yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

“Bekerja di dalam negeri menjadi prioritas utama bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Namun, ada juga yang memilih mencari nafkah di luar negeri,” ucap Amingga.

Pilihan bekerja di luar negeri yang dipilih masyarakat, ujar Amingga, tentu saja harus dibarengi oleh pelindungan secara menyeluruh.

Pelindungan ini dilakukan karena para PMI merupakan salah satu pahlawan devisa.

“Peran pemerintah dibutuhkan karena ada banyak keluarga yang menggantungkan hidupnya dari remitansi yang dikirim dari luar negeri ke dalam negeri. Pengiriman uang selain menghidupi keluarganya juga menggerakan roda perekonomian local,” tutup Amingga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com