Namun menurut Haryadi yang terpenting bukanlah soal mengendalikan keramaian atau tidak.
Terpenting sekarang ini adalah menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam kehidupan sehari-hari
"Prokes ketat itu ada apabila diawasi. Semua orang menggunakan masker di Malioboro, semua orang yang di Malioboro wajib vaksin. Kalau sudah vaksin dikasih gelang, kalau tidak vaksin enggak usah dikasih gelang jadi orang tahu. Apakah sudah vaksin atau belum itu yang kita lakukan," jelas dia.
Baca juga: PPKM Level 3 di Yogyakarta, Jalan Disekat Tinggal Satu dan Ada Pemeriksaan Bus Tiap Akhir Pekan
Haryadi khawatir jika PJU tetap dimatikan akan berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas di Kota Yogyakarta.
Selain Malioboro, LPJU di simpang empat yang dimatikan juga kembali dihidupkan.
"Kita nggak ingin kalau gelap bahaya, gelap itu kriminalitas meningkat bisa jadi seperti itu perempatan-perempatan kita nyalakan karena kalau perempatan gelap bahaya," kata dia.
"Kalau perempatan gelap lalu terjadi tabrakan nanti kita disalahkan," imbuh dia.
Baca juga: Pemprov DI Yogyakarta Belum Izinkan Konser Musik dan Resepsi Pernikahan Skala Besar
Ia mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan seperti mengenakan masker, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Kita upayakan berusaha jalankan membatasi mobilitas masyarakat. Kita tidak abai tiga hal vaksinasi, menjaga protokol kesehatan, dan menjaga mobilitas," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.