Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Pesisir Selatan Akui Warganya Enggan Divaksin karena Termakan Hoaks

Kompas.com - 28/09/2021, 18:22 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Salah satu penyebab rendahnya realisasi vaksin di Pesisir Selatan, Sumatera Barat adalah karena masyarakat termakan isu hoaks.

Hal itu terungkap saat Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sumbar bersama Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melaksanakan vaksinasi door to door ke rumah masyarakat, Selasa (28/9/2021).

Salah satu warga Edi (54) mengatakan dia sebelumnya mendapat kabar bahwa vaksin tersebut tidak halal dan bisa membahayakan kesehatan.

"Ternyata itu hanya hoaks. Petugas mengatakan vaksin halal dan aman bagi kesehatan. Akhirnya saya mau disuntik vaksin," kata Edi kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Puluhan Warga Aceh Hancurkan Lokasi Vaksinasi, Petugas Lari Selamatkan Diri, Seratusan Vaksin Rusak

Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar juga mengakui masih rendah realisasi vaksin di daerahnya, karena kesadaran masyarakat masih belum seperti yang diharapkan meskipun sosialisasi telah dilaksanakan.

*Hal ini terindikasi dari banyaknya isu hoaks yang beredar," kata Rusma saat memberikan sambutan pada acara gebyar vaksin yang dilaksanakan BIN Sumbar.

Di pesisir selatan, kata Rusma vaksinasi telah dilakukan sejak 18 Januari 2021 yang lalu.

Baca juga: Ribuan Dosis Vaksin Sinovac Terbuang Sia-sia di Aceh Tenggara gara-gara Warga Enggan Divaksin

Hingga saat ini capaian vaksinasi dosis pertama mencapai 12,23 persen, sedangkan vaksin dosis kedua sebesar 5,10 persen.

"Diperlukan dukungan dan partisipasi aktif masyarakat untuk meningkatkan capaian vaksinasi. Dengan capaian vaksinasi yang tinggi dan merata, maka dapat terwujud kekebalan kelompok, sehingga kelompok rentan juga akan terlindungi," jelas Rusma.

Baca juga: 300.000 Dosis Vaksin Menumpuk di Sumbar, Ada yang Sudah Kedaluwarsa

BIN sengaja datang door to door

Sementara Wakil Penanggungjawab Vaksinasi BIN Sumbar, Budiman mengatakan pihaknya sengaja melakukan vaksinasi door to door ke rumah warga agar realisasinya bisa maksimal.

"Kalau kita datang ke rumah warga, kita bisa langsung mensosialisasikannya. Memang ada yang termakan isu hoaks dan ada yang karena kesibukannya bekerja sebagai petani, nelayan dan lainnya jadi tidak sempat pergi vaksin," kata Budiman.

 

Budiman menyebutkan vaksinasi di Kabupaten Pesisir Selatan bagi pelajar dan masyarakat door to door untuk dosis kedua.

Sebelumnya telah dilakukan vaksinasi dosis pertama pada 31 Agustus yang lalu, namun tetap dilaksanakan vaksinasi dosis pertama bagi masyarakat yang belum divaksin.

Sementara itu, Achmad Dailimy, Kabag Ops Binda Sumbar mengatakan, target capaian vaksinasi di Pesisir Selatan sebanyak 2.000 pelajar dan 500 warga.

"Terdapat tiga titik vaksinasi hari ini, vaksinasi untuk pelajar dipusatkan di SMK N 1 Painan, kemudian untuk masyarakat dipusatkan di GOR Zaini Zein, sedangkan untuk door to door menyasar kampung nelayan di Nagari Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai," kata Achmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com