Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waterboom di Boyolali Ditutup karena Langgar Aturan PPKM

Kompas.com - 27/09/2021, 18:09 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali, Jawa Tengah menutup wahana rekreasi berbasis air atau waterboom di wilayah Pengging.

Penutupan waterboom dilakukan pada Minggu (26/9/2021) karena melanggar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) dan Instruksi Bupati Boyolali dalam PPKM Level 3 untuk tempat wisata masih ditutup sementara.

Baca juga: Langgar PPKM Level 3, Satpol PP Boyolali Bubarkan Hajatan di Rumah Makan

Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali Tri Joko Mulyono menerangkan penutupan wahana rekreasi itu bermula ada kegiatan operasi yustisi bersama tim gabungan di wilayah Pengging.

Pada saat melaksanakan penyisiran di wilayah itu ditemukan ada salah satu wahana rekreasi berbasis air tersebut nekat membuka usahanya.

"Awalnya kita adakan operasi yustisi di Pengging besama TNI/Polri, Dinas Pariwisata, dan Dinas Kesehatan. Kita menyisir objek wisata di sekitar Pengging ternyata ada satu yang buka," kata Tri dikonfirmasi Kompas.com, Senin (27/9/2021).

Karena Boyolali masih PPKM Level 3 dan tempat wisata masih belum diperbolehkan buka, pengelola diminta menutup wahana rekreasi berbasis air tersebut.

Baca juga: 403 Bidang Tanah di Boyolali Terdampak Tol Solo-Yogya, 157 Sudah Dibebaskan

Tidak hanya itu, lanjut Tri pengelola dan karyawan waterboom juga diswab antigen. Adapun hasilnya semua dinyatakan negatif.

"Karena kita masih level 3 dan (tempat wisata) belum diperkenankan untuk buka, akhirnya waktu itu kita paksa untuk tutup. Tidak menerima tamu atau customer dan kemudian kita swab dengan sampel dari pengunjung dan karyawan itu sebanyak 20 orang," terang dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com