Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

403 Bidang Tanah di Boyolali Terdampak Tol Solo-Yogya, 157 Sudah Dibebaskan

Kompas.com - 21/09/2021, 19:18 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Sebanyak tiga desa di Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terdampak pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta.

Tiga desa yang terdampak yakni Kateguhan, Jatirejo dan Gowokajen. Adapun totalnya sebanyak 403 bidang tanah.

Camat Sawit Eny Karyati mengatakan, dari ratusan bidang tanah yang terkena dampak pembangunan jalan tol, baru sekitar 157 bidang milik warga yang sudah dibayarkan.

Rinciannya, Desa Jatirejo ada sebanyak 61 bidang, Desa Kateguhan ada 26 bidang dan Desa Gowokajen ada 70 bidang.

"Sisanya masih menunggu proses pembayaran," kata Eny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/9/2021).

Baca juga: Dapat Ganti Rugi Proyek Tol Yogya-Solo, Ini yang Dilakukan Warga Boyolali

Eny menambahkan, ratusan bidang tanah di tiga desa yang terdampak proyek pembangunan jalan tol tersebut terdiri dari sawah, pekarangan, rumah dan tempat usaha.

Selain itu, kata Eny, ada tanah kas desa yang juga ikut terdampak pembangunan jalan bebas hambatan bagian Trans Jawa.

"Di Gowokajen ini ada tempat usaha. Itu perlu waktu membongkar, perlu waktu tempat pengganti, perlu penyesuaian karyawan. Karena kalau lansung di-cut pegawai, buruh di situ akan kehilangan tempat pekerjaan. Dari pihak pelaksanaan memberikan waktu minimal ada pengganti di tempat yang baru," ungkap dia.

Dirinya tak menampik, setiap ada pencarian ganti untung warga terdampak jalan tol, banyak sales-sales yang berdatangan.

Mereka ada yang menawarkan mobil, sepeda motor, dan lain-lain.

Baca juga: Cerita Penerima Uang Pengganti Lahan Tol Solo-Yogya: Insya Allah untuk Naik Haji

Guna mengantisipasi warga ramai-ramai membelanjakan uang ganti untung untuk konsumsi, pihaknya mengimbau warga untuk menggunakan uangnya tersebut dengan bijaksana.

"Bagi masyarakat yang tanahnya terdampak kalau bisa cari lahan pengganti. Terutama yang terdampak lahan aktif yang menjadi sumber mata pencahariannya. Sebaiknya mencari lahan pengganti biar tidak timpang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com