Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Pegunungan Sanggabuana Akan Jadi Taman Nasional

Kompas.com - 23/09/2021, 19:03 WIB
Farida Farhan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Komisi IV DPR RI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sepakat mengusulkan kawasan Pegunungan Sanggabuana menjadi taman nasional.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi.

Pegunungan yang meliputi wilayah Karawang, Purwakarta, Cianjur dan Bogor itu merupakan hutan gunung satu-satunya di wilayah pantai utara (Pantura) Jawa Barat dan sebagai generator hidrologi untuk wilayah Pantura.

Baca juga: Macan Tutul Jawa Terekam Kamera di Gunung Sanggabuana, Karawang

Pegunungan ini memiliki 51 puncak yang terdiri dari gunung dan pasir dengan ketinggian antara 269–1.279 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan 151 alur air.

"Secara administrasi sudah disampaikan ke KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) untuk menjadikan kawasan Gunung Sanggabuana sebagai kawasan konservasi, sebagai taman nasional," kata Dedi dalam keterangannya, Kamis (23/9/2021).

Komisi IV DPR RI, kata Dedi, serius menjadikan Pegunungan Sanggabuana sebagai taman nasional.

Baca juga: Macan Tutul yang Terekam Kamera di Gunung Sanggabuana Dinilai Kabar Baik

Kesepakatan itu tertuang dalam kesimpulan atau keputusan rapat Komisi IV DPR dengan KLHK pada Rabu (22/9) lalu yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, di Gedung Nusantara DPR RI.

Pada rapat itu, Komisi IV DPR RI mendorong KLHK melakukan evaluasi atas areal di kawasan hutan lindung dan kawasan produksi yang merupakan habitat satwa dilindungi di kawasan Pegunungan Sanggabuana.

"Kawasan Gunung Sanggabuana diusulkan menjadi Taman Nasional agar seluruh areal di kawasan Gunung Sanggabuana mendapat perlindungan dari negara," kata Dedi.

Mantan Bupati Purwakarta itu mengatakan, kawasan Taman Nasional nantinya akan ada peta pembagian zona.

Dalam kawasan itu ada wilayah - wilayah yang menjadi binaan. Misalnya wisata.

Berangkat dari hal itu, Dedi meminta masyarakat tak perlu khawatir.

"Justru tidak perlu khawatir, justru dengan taman nasional, masyarakat jadi terayomi dan terlindungi. Nanti di taman nasional ada wilayah adat, ada pemanfaatan hasil hutan, dan lainnya," ungkap Dedi.

Dedi menyebut nantinya akan ada serangkaian tahapan hingga Pegunungan Sanggabuana resmi dijadikan taman nasional.

"Saat ini baru tahap kesepakatan. Kemudian ada serangkaian tahapan hingga resmi menjadi taman nasional. Teknisnya di bawah Dirjen Konservasi KLHK," ujar Dedi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com