Salin Artikel

Kawasan Pegunungan Sanggabuana Akan Jadi Taman Nasional

KARAWANG, KOMPAS.com - Komisi IV DPR RI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sepakat mengusulkan kawasan Pegunungan Sanggabuana menjadi taman nasional.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi.

Pegunungan yang meliputi wilayah Karawang, Purwakarta, Cianjur dan Bogor itu merupakan hutan gunung satu-satunya di wilayah pantai utara (Pantura) Jawa Barat dan sebagai generator hidrologi untuk wilayah Pantura.

Pegunungan ini memiliki 51 puncak yang terdiri dari gunung dan pasir dengan ketinggian antara 269–1.279 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan 151 alur air.

"Secara administrasi sudah disampaikan ke KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) untuk menjadikan kawasan Gunung Sanggabuana sebagai kawasan konservasi, sebagai taman nasional," kata Dedi dalam keterangannya, Kamis (23/9/2021).

Komisi IV DPR RI, kata Dedi, serius menjadikan Pegunungan Sanggabuana sebagai taman nasional.

Kesepakatan itu tertuang dalam kesimpulan atau keputusan rapat Komisi IV DPR dengan KLHK pada Rabu (22/9) lalu yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, di Gedung Nusantara DPR RI.

Pada rapat itu, Komisi IV DPR RI mendorong KLHK melakukan evaluasi atas areal di kawasan hutan lindung dan kawasan produksi yang merupakan habitat satwa dilindungi di kawasan Pegunungan Sanggabuana.

"Kawasan Gunung Sanggabuana diusulkan menjadi Taman Nasional agar seluruh areal di kawasan Gunung Sanggabuana mendapat perlindungan dari negara," kata Dedi.

Mantan Bupati Purwakarta itu mengatakan, kawasan Taman Nasional nantinya akan ada peta pembagian zona.

Dalam kawasan itu ada wilayah - wilayah yang menjadi binaan. Misalnya wisata.

Berangkat dari hal itu, Dedi meminta masyarakat tak perlu khawatir.

"Justru tidak perlu khawatir, justru dengan taman nasional, masyarakat jadi terayomi dan terlindungi. Nanti di taman nasional ada wilayah adat, ada pemanfaatan hasil hutan, dan lainnya," ungkap Dedi.

Dedi menyebut nantinya akan ada serangkaian tahapan hingga Pegunungan Sanggabuana resmi dijadikan taman nasional.

"Saat ini baru tahap kesepakatan. Kemudian ada serangkaian tahapan hingga resmi menjadi taman nasional. Teknisnya di bawah Dirjen Konservasi KLHK," ujar Dedi.

Rumah bagi satwa langka yang dilindungi

Sebelumnya diberitakan, seekor macan tutul jawa dan satwa langka lain terekam kamera pengawas di kawasan hutan Gunung Sanggabuana, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Pemimpin Sanggabuana Wildlife Expedition Bernard T Wahyu Wiryanta mengatakan, keberadaan macan tutul dan satwa langka yang terekam kamera itu adalah kabar yang menggembirakan.

“Fakta lapangan sudah ada dan sekarang dibuktikan secara visual,” ujar Bernard dalam siaran pers yang diterima Antara di Karawang, Senin (20/9/2021).

Menurutnya, hal ini bisa menjadi dasar bagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk segera menetapkan kawasan Hutan dan Gunung Sanggabuana menjadi kawasan konservasi.

Macan tutul yang terekam kamera itu termasuk kategori satwa dilindungi dan terancam punah, sehingga masuk dalam daftar Appendix I yang dilarang untuk diburu atau diperdagangkan secara internasional.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/23/190356078/kawasan-pegunungan-sanggabuana-akan-jadi-taman-nasional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke