Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2021, 18:30 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Madiun Maidi mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan sejumlah upaya untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di Kota Madiun.

Menurutnya, vaksinasi layak diberikan kepada siapa pun, tidak hanya warga asli Kota Madiun saja. Ini termasuk para narapidana yang tinggal di Lapas Pemuda Kelas II A Kota Madiun.

“Para narapidana ini, seperti warga umum lain, juga berhak mendapat vaksin Covid-19. Ini sangat penting untuk meningkatkan imunitas di dalam lapas,” terang Maidi, dikutip dari keterangan pers resminya, Selasa (21/9/2021).

Untuk mewujudkan hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun melakukan vaksinasi massal terhadap 750 narapidana yang masih menjalani hukuman di Lapas Pemuda Kelas II A Madiun. Walkot Maidi bahkan meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di lapas.

Baca juga: Gelar Tes Rapid Antigen Gratis, Pemkot Madiun Targetkan PPKM Level 1

Tak hanya memberikan vaksinasi gratis, Pemkot Madiun turut menurunkan tim vaksinator dan tim skrining dari tiga pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk memberikan vaksin kepada ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Pemuda Kelas II A Madiun.

Bagi orang nomor satu se-Madiun itu, vaksinasi penting dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di dalam lapas.

“Terlebih jumlah narapidana yang tinggal di Lapas Pemuda Kelas II A Madiun itu totalnya mencapai 1.447 orang. Setiap hari ribuan orang ini saling kontak satu sama lain,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, vaksinasi untuk narapidana penting dilakukan karena pada dasarnya mereka memiliki hak yang sama dengan warga umum.

“Kasihanilah mereka (narapidana) kalau nanti sakit. Kami lakukan sebisa mungkin agar mereka tidak tertular Covid-19,” ujarnya.

Baca juga: Gratiskan Swab Antigen, Pemkot Madiun Gandeng 10 Laboratorium Swasta

Ia melanjutkan, apabila terdapat narapidana yang positif terpapar Covid-19, pihaknya akan secara otomatis menyerahkan kewenangan kepada rumah sakit (RS) rujukan di Kota Madiun.

“Dari sini pentingnya vaksinasi narapidana. Kalau misal ada 100 orang sakit, maka biaya perawatannya bisa lebih besar lagi,” tutur Maidi.

Lebih lanjut, vaksinasi itu dilakukan guna mempersiapkan para narapidana sebelum kembali ke masyarakat.

“Ketika mereka kembali, tidak hanya keterampilan saja yang didapat, tetapi juga tubuh dan mental yang kuat dan sehat. Di sini seolah menjadi tempat kursus,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Pemuda II A Madiun Ardian Christiawan menyampaikan apresiasi kepada Walkot Madiun atas bantuan dan pembinaan yang telah diberikan.

Baca juga: Berkat Program Ini, Perputaran Uang UMKM di Kota Madiun Capai Rp 1 Miliar

“Kami sampaikan terima kasih kepada Pak Walkot Madiun yang peduli sekali terhadap warga binaan lapas,” ucap Ardian.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com