Yesi menegaskan, Koperasi PUTERA tidak mengambil marjin dari jagung bantuan tersebut namun menyepakati biaya kirim dan bongkar jagung sebesar Rp 200 per kilogram.
Sehingga, setiap peternak yang mengambil jatah jagung bantuan tersebut harus mengeluarkan uang Rp 4.700 per kilogram jagung.
"Kesepakatannya, nanti kalau biaya Rp 200 per kilogram itu ternyata sisa akan kami kembalikan ke peternak atau kami masukkan kas koperasi," ujar dia.
Yesi sendiri mengaku memiliki 5.000 ekor ayam petelur itu mendapatkan jatah 2 ton dari kiriman tahap pertama itu dan membayar dengan nilai Rp 9.400.000.
Pada pertemuan dengan sejumlah peternak ayam petelur termasuk Suroto, peternak yang membentangkan poster ke arah Jokowi saat berkunjung ke Kota Blitar 7 September lalu, Jokowi menjanjikan penyediaan 30.000 ton jagung seharga Rp 4.500 per kilogram.
Harga tersebut mengacu pada Permendag dan berada jauh di bawah harga jagung di pasaran yang pada waktu pertemuan itu, 15 September di Istana Kepresidenan, berada di kisaran Rp 6.000 per kilogram.
Baca juga: Wujud Terima Kasih Suroto ke Jokowi Atas Bantuan 20 Ton Jagung, Sebagian Dibagikan ke Peternak Kecil
Tiga hari setelah pertemuan itu, belasan perempuan yang mengaku sebagai peternak ayam petelur mendatangi rumah Suroto di Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan guna menagih janji bantuan jagung yang disampaikan Jokowi.
Kemarin, Senin (20/9/2021), kiriman pertama jagung yang dijanjikan Jokowi melalui Kementerian Pertanian tiba di Blitar sebanyak 80 ton atau 90 ton.
Jokowi secara terpisah bahkan juga mengirimkan dua truk jagung sebanyak 20 ton sebagai sebuah pemberian untuk Suroto selalu pribadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.