BALI, KOMPAS.com - Gubernur Bali Wayan Koster belum memberikan tanggapan terkait unggahan seorang master of ceremony (MC) perempuan yang viral di media sosial.
Namun, seluruh pengurus DPD PDI-Perjuangan Bali pasang badan usai isu diskriminasi terhadap perempuan itu terus bergulir di media sosial.
Wakil Ketua Sekretaris Internal PDIP Bali Tjokorda Gede Agung mengatakan, partainya justru mempertanyakan isu diskriminasi yang terus berkembang.
Pasalnya, selama Koster menjadi Ketua DPD PDI-P Bali, partai itu memberi ruang kepada perempuan untuk terlibat dalam politik praktis.
"Kita di PDI-P tidak pernah mendiskriminasi, justru ketika pileg (pemilihan legislatif), kita memprioritaskan 30 persen wanita, terus diskriminasi dari mana? Saya juga tidak tahu," kata Tjokorda dalam jumpa pers di Kantor DPD PDI-P Bali, Selasa (21/9/2021).
Baca juga: Gubernur Koster Diminta Segera Klarifikasi soal MC Perempuan Dilarang Tampil di Bali
Selain itu, isu diskriminasi terhadap perempuan itu juga dinilai tak sesuai dengan kepemimpinan Koster di Provinsi Bali.
Menurut Tjokorda, sejumlah posisi di Pemprov Bali diisi sosok perempuan yang membantu merealisasikan visi dan misi Gubernur Koster.
"Sekarang coba cek di Pemprov Bali? Berapa persen perempuan menduduki jabatan eselon III, eselon II, kalau memang itu diskriminasi kan tidak mungkin di Pemprov Bali banyak wanitanya," tuturnya.
Ia pun meminta masyarakat tak terpancing dengan isu-isu yang tidak jelas dan belum tentu terbukti kebenarannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.