Imas berjalan menggunakan tongkat dibantu suaminya. Seorang pengawas kemudian berinisiatif menggendong Imas, lantaran khawatir terlambat mengikuti seleksi.
Di dalam kelas, panitia mendudukkan Imas di sebuah bangku peserta ujian PPPK. Kemudian terlihat Imas menangis terharu lantaran mendapat banyak dukungan.
Video Imas tersebut ditonton 14.275 kali. Tayangan tersebut pun mendapatkan simpati dari warga net.
Nana Suhana (54), suami Imas menyebut mereka datang ke lokasi tes dengan mengendarai sepeda motor.
"Pas datang, saya bilang ke pengawas, istri saya sakit jalannya agak lama. Saya mohon waktu, takut terlambat. Malah pengawas langsung menggendong istri saya," kata Nana ditemui di rumahnya, Perumahan Eka Mas Permai, Desa Pangulah Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Sabtu (18/9/2021) siang.
Bahkan, pengawas atau panitia pun sigap membantu Imas saat kesulitan mengoperasikan komputer saat ujian.
"Dia (Imas) jawaban terisi semua," ujar dia.
Imas, kata Nana, tetap semangat ingin ikut seleksi PPPK setelah sekira 17 tahun mengajar.
Bahkan jauh sebelum sakit pun, Imas dan rekan-rekannya aktif memperjuangkan hak para guru honorer untuk diangkat menjadi PNS.
"Sejak dulu dia semangat, sudah beberapa kali ikut seleksi CPNS sejak 2013," ungkap Nana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.