Namun, menjadi penyandang disabilitas tak membuat warga Kampung Cisireum, Naringgul, ini patah arang dalam menjalani hidup.
Setiap ada kesempatan mengasah keterampilan, ia tekun menggelutinya, mulai dari membengkel, servis elektronik, hingga pertukangan.
“Awalnya servis elektronik, tapi karena mata sudah tidak awas (jelas), paling sekarang bikin golok dan sesekali ngebengkel saja,“ ucap Saman.
Tak hanya itu, Saman juga ternyata terampil membuat alat musik gamelan, seperti saron dan kenong.
Produknya sudah dipasarkan ke sejumlah tempat, termasuk ke luar kota, seperti Garut dan Bandung.
"Alhamdulilah, sejauh ini yang beli puas, malah ada yang sudah beberapa kali pesan barang ke sini," kata Saman.
Namun, karena proses pengerjaannya masih mengandalkan tangan, dalam sebulan Saman hanya sanggup mengerjakan 10-15 buah golok.
Selain itu, harga bahan baku yang semakin mahal membuatnya hanya sanggup berproduksi ketika ada pesanan saja.
"Harapannya ya ingin punya mesin yang lebih lagi, supaya bisa cepat membuatnya, dan produksi banyak untuk stok," ujar kakek yang sudah memiliki dua orang cucu tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.