Salin Artikel

Belajar dari Saman, Pria Disabilitas yang Tak Menyerah pada Keadaan

Meski dalam keadaan disabilitas, Saman tetap gigih bekerja.

Setiap hari, Saman membuat golok dan barang perkakas lainnya untuk dijual dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Tak hanya itu, ia sesekali membengkel dan memperbaiki barang elektronik, seperti televisi, radio, dan jam tangan.

Hebatnya, semua pekerjaan itu ia lakoni di tengah keterbatasan fisik yang ada.

Kedua kakinya kurus kering dan tak bisa berjalan, sehingga ia terpaksa menggunakan kedua telapak tangan dan lututnya untuk beraktivitas.

Apapun dilakukan Saman, termasuk menjadi tukang bangunan demi menafkahi anak dan istri.

Ia tak ingin diam berpangku tangan dan menggantungkan hidup pada orang lain, apalagi berharap belas kasihan.

"Selama itu halal, dan pekerjaannya saya bisa, ya saya kerjakan," ucap Saman saat dihubungi via telepon oleh Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).

Saman menuturkan, keadaan fisiknya ini ia alami sejak balita.

“Dari cerita orangtua, waktu masih belajar jalan, saya sempat sakit panas, lalu diinjeksi (disuntik) sama mantri. Sejak itu, katanya jadi begini,“ ujar Saman.

Setiap ada kesempatan mengasah keterampilan, ia tekun menggelutinya, mulai dari membengkel, servis elektronik, hingga pertukangan.

“Awalnya servis elektronik, tapi karena mata sudah tidak awas (jelas), paling sekarang bikin golok dan sesekali ngebengkel saja,“ ucap Saman.

Tak hanya itu, Saman juga ternyata terampil membuat alat musik gamelan, seperti saron dan kenong.

Produknya sudah dipasarkan ke sejumlah tempat, termasuk ke luar kota, seperti Garut dan Bandung.

"Alhamdulilah, sejauh ini yang beli puas, malah ada yang sudah beberapa kali pesan barang ke sini," kata Saman.

Namun, karena proses pengerjaannya masih mengandalkan tangan, dalam sebulan Saman hanya sanggup mengerjakan 10-15 buah golok.

Selain itu, harga bahan baku yang semakin mahal membuatnya hanya sanggup berproduksi ketika ada pesanan saja.

"Harapannya ya ingin punya mesin yang lebih lagi, supaya bisa cepat membuatnya, dan produksi banyak untuk stok," ujar kakek yang sudah memiliki dua orang cucu tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/20/181119678/belajar-dari-saman-pria-disabilitas-yang-tak-menyerah-pada-keadaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke