Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Saman, Pria Disabilitas yang Tak Menyerah pada Keadaan

Kompas.com - 20/09/2021, 18:11 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Keterbatasan fisik tak menyurutkan semangat Saman (57), pria paruh baya asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Meski dalam keadaan disabilitas, Saman tetap gigih bekerja.

Setiap hari, Saman membuat golok dan barang perkakas lainnya untuk dijual dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Tak hanya itu, ia sesekali membengkel dan memperbaiki barang elektronik, seperti televisi, radio, dan jam tangan.

Baca juga: Atlet Disabilitas Dipalak dan Dianiaya Preman Terminal Cicaheum

Hebatnya, semua pekerjaan itu ia lakoni di tengah keterbatasan fisik yang ada.

Kedua kakinya kurus kering dan tak bisa berjalan, sehingga ia terpaksa menggunakan kedua telapak tangan dan lututnya untuk beraktivitas.

Apapun dilakukan Saman, termasuk menjadi tukang bangunan demi menafkahi anak dan istri.

Ia tak ingin diam berpangku tangan dan menggantungkan hidup pada orang lain, apalagi berharap belas kasihan.

"Selama itu halal, dan pekerjaannya saya bisa, ya saya kerjakan," ucap Saman saat dihubungi via telepon oleh Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).

Baca juga: Pesan Atlet Disabilitas untuk Presiden Jokowi: Tolong Perlakukan Kami Sama

Saman menuturkan, keadaan fisiknya ini ia alami sejak balita.

“Dari cerita orangtua, waktu masih belajar jalan, saya sempat sakit panas, lalu diinjeksi (disuntik) sama mantri. Sejak itu, katanya jadi begini,“ ujar Saman.

Saman (57), pria paruh di Cianjur, Jawa Barat, sedang mencoba alat tradisonal buatannya sebelum dikirimkan ke pemesan. Keterbatasan fisik tak menyurutkan semangatnya gigih bekerja.Dok warga Saman (57), pria paruh di Cianjur, Jawa Barat, sedang mencoba alat tradisonal buatannya sebelum dikirimkan ke pemesan. Keterbatasan fisik tak menyurutkan semangatnya gigih bekerja.
Namun, menjadi penyandang disabilitas tak membuat warga Kampung Cisireum, Naringgul, ini patah arang dalam menjalani hidup.

Setiap ada kesempatan mengasah keterampilan, ia tekun menggelutinya, mulai dari membengkel, servis elektronik, hingga pertukangan.

“Awalnya servis elektronik, tapi karena mata sudah tidak awas (jelas), paling sekarang bikin golok dan sesekali ngebengkel saja,“ ucap Saman.

Baca juga: Perjuangan Atlet Disabilitas, Hidupi Keluarga sebagai Sopir Bus, Kini Dirawat Setelah Jadi Korban Penganiayaan

Tak hanya itu, Saman juga ternyata terampil membuat alat musik gamelan, seperti saron dan kenong.

Produknya sudah dipasarkan ke sejumlah tempat, termasuk ke luar kota, seperti Garut dan Bandung.

"Alhamdulilah, sejauh ini yang beli puas, malah ada yang sudah beberapa kali pesan barang ke sini," kata Saman.

Namun, karena proses pengerjaannya masih mengandalkan tangan, dalam sebulan Saman hanya sanggup mengerjakan 10-15 buah golok.

Selain itu, harga bahan baku yang semakin mahal membuatnya hanya sanggup berproduksi ketika ada pesanan saja.

"Harapannya ya ingin punya mesin yang lebih lagi, supaya bisa cepat membuatnya, dan produksi banyak untuk stok," ujar kakek yang sudah memiliki dua orang cucu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com