Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tersangka, 5 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Borobudur Tidak Ditahan, Ini Alasannya

Kompas.com - 18/09/2021, 12:53 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Lima pelajar yang ditetapkan polisi sebagai tersangka tawuran antarpelajar di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (15/9/2021) tidak ditahan.

Kasat Reskrim Polres Magelang AKP Muhammad Alfan Armn mengatakan, alasan kelima pelajar tersebut tidak ditahan karena usia masih di bawah umur dan ada jaminan dari keluarganya.

“Mereka tidak ditahan karena ada jaminan dari keluarga dan mengingat usia anak serta masih sekolah," kata Alfan kepada wartawan, Jumat (17/9/2021) sore.

Baca juga: Polisi Tangkap 14 Pelaku Perusakan Kantor Adira Finance, 3 Jadi Tersangka

Meski tidak ditahan, kelima pelajar tersebut tetap wajib lapor ke Polres Magelang.

"Dikenakan wajib lapor tiap Senin dan Kamis,” ungkap Alfan.

Kelimanya pelajar ini ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan membawa dan menyimpan senjata tajam.

Baca juga: Tawuran dengan Senjata Tajam di Borobudur, 5 Pelajar Jadi Tersangka

Pada saat terjadi tawuran tersebut, sambung Alfan, pihaknya menemukan senjata tajam berupa celurit dan gergaji sisir.

“Lima orang (pelajar) menjadi tersangka. Mereka terkait dengan membawa dan menyimpan sajam,” ujar Alfan.

Kata Alfan, mereka disangka melanggar Pasal 2 Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan sajam dengan hukuman penjara 10 tahun.

Seperti diketahui, tawuran antarpelajar SMK terjadi di Jalan Jenderal Soedirman kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu.

Saat tawuran tersebut, para pelajar saling serang dengan menggunakan senjata tajam yang sudah disiapkan mereka.

Baca juga: Kronologi Kantor Adira Finance Diserang Sekelompok Orang Bersenjata, Sekuriti Terluka

Akibat tawuran tersebut, satu orang pelajar dikabarkan terluka.

Dalam aksi tawuran itu, polisi berhasil mengamankan 12 orang pelajar. 5 dari pelajar terseut telah ditetapkan sebagai tersangka.

Selain mengamanankan para pelajar, polisi juga mengamankan sejumlah sajam berupa celurit, dan gergaji besi.

Dari hasil pemeriksaan polisi, pelajar yang mengalami luka tersebut ternyata juga terlibat tawuran dan membawa sajam.

Baca juga: Kronologi Kurir Dibegal Saat Antar Paket, Korban Ditembak

 

(Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com