Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal di Rumah Tak Layak, Keluarga Balita di Tegal yang Gemar Makan Tanah Dapat Bantuan Rehab

Kompas.com - 16/09/2021, 05:30 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menyalurkan bantuan rehab rumah untuk keluarga VF (3) balita yang gemar memakan tanah dan puing tembok, Rabu (15/9/2021).

Bantuan dari Baznas Kota Tegal secara simbolis diserahkan Dedy kepada Carmo (51) dan Umrotun (40) orangtua VF di kediamannya di Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat.

Seperti diketahui, VF ramai diberitakan setelah ia gemar memakan tanah diduga karena orangtua tak bisa membelikan jajanan karena keterbatasan ekonomi. VF bersama orangtua dan dua kakaknya tinggal di rumah tak layak huni.

“Kami bersama dengan Baznas memberikan bantuan senilai Rp 25 juta untuk merehab rumah, tadi saya tinjau rumahnya memang sangat kumuh. Rumah ini tentunya akan kita perbaiki agar menjadi lebih layak,” kata Dedy.

Baca juga: Balita yang Gemar Makan Tanah di Tegal Menderita Anemia dan Hiperaktif
Selain memberikan bantuan uang Rp 25 juta untuk beli material dan ongkos pekerja, Dedy juga memberikan bantuan makanan seperti sembako, buah-buahan, vitamin, dan jajanan yang disukai anak-anak.

Di sisi lain, Dedy juga meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk membantu keluarga VF mendapatkan dokumen kependudukan.

Sebab selama ini keluarga VF tidak memiliki dokumen Kartu Keluarga (KK) sehingga tidak tercatat sebagai warga penerima bantuan pemerintah.

"Termasuk status nikah dan dokumen kependudukan anak-anak dari keluarga yang belum diurus," kata Dedy.

Kepala Disdukcapil Basuki menyampaikan pihaknya akan memfasilitasi beberapa administrasi kependudukan keluarga VF.

"Pertama, status pernikahan dari orangtua. Jika status mereka sudah disahkan secara negara baru kita menerbitkan KK baru. Selanjutnya dokumen akta kelahiran untuk VF dan dua kakaknya," pungkas Basuki.

Baca juga: Balita Suka Makan Tanah di Tegal, Ini Cerita Pilu Ibu Saat Anaknya Sakit Perut

Sebelumnya diberitakan, balita berusia tiga tahun berinisial VF ‎di Kota Tegal, Jawa Tengah memiliki kebiasaan tak layak ditiru yakni gemar memakan tanah.

Diduga, kebiasaan itu muncul setelah orangtua hampir tidak pernah membelikan jajan karena tak mampu secara ekonomi.

"Sejak bisa jalan atau usia dua tahun dia gemar makan tanah sama pecahan-pecahan tembok," kata Umrotun Khasanah (40), Sabtu (11/9/2021).

Umrotun bercerita, awal pertama kali melihat anaknya memakan tanah dari reruntuhan tembok di dalam rumahnya setahun lalu.

"Saat itu main sendiri di dalam rumah dan saya tinggal memasak. Saat saya lihat dia sedang makan tanah dari pecahan tembok," kata Umrotun.

Umrotun sendiri mengaku sudah menegur agar anaknya tak melakukan hal tersebut. Namun saat tidak dalam pengawasan, kegiatan itu kembali dilakukan hingga akhirnya menjadi kebiasaan sampai sekarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com