MADIUN, KOMPAS.com, - Tim Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi atau pencarian barang-barang peninggalan sejarah zaman kerajaan di Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Pencarian itu dilakukan setelah tim mendapatkan laporan dari warga setempat terkait adanya penemuan struktur bata kuno dan barang-barang peninggalan sejarah di kota pecel.
Arkeolog BPCP Jatim, Yuni Atmi yang dikonfirmasi Rabu (15/9/2021) mengatakan, saat di lokasi, tim sudah melihat sebuah umpak atau alas tiang rumah dari batu yang ditemukan warga setempat.
Baca juga: Disbudpar Kediri Teliti Arca Kepala Kala yang Ditemukan Warga, Diduga dari Mataram Kuno
"Kami juga melihat ada dorpel (bagian atap candi) yang ditemukan warga di wilayah Kelurahan Demangan,” kata Yuni.
Sebagai langkah awal, tim BPCB sejak Selasa (14/9/2021) menggali di empat titik, masing-masing sedalam satu meter.
Namun setelah digali, tim belum menemukan benda bersejarah lainnya.
Kendati demikian, kata Yuni, tim optimistis barang peninggalan bersejarah berpotensi banyak ditemukan di Kelurahan Demangan.
Apalagi dalam dokumen zaman penjajahan Belanda disebutkan terdapat struktur bata peninggalan zaman kerajaan di belakang rumah lurah Demangan saat itu.
Hanya saja dalam dokumen itu disebutkan struktur bata yang ditinggalkan dalam kondisi tidak utuh.
Baca juga: Petirtaan Kuno Era Kerajaan Kediri Ditemukan di Desa Menang, Awalnya Dikira Cuma Saluran Air
Untuk mencari peninggalan bersejarah di lokasi itu, tim BPCB Jatim akan menggali hingga di enam titik.
Tim juga akan mencari di titik lain yang jaraknya sekitar seratusan meter dari titik awal.
Selain Kelurahan Demangan, tim BPCP Jatim juga mendapatkan laporan penemuan punden di Kelurahan Kuncen.
Di titik itu tim juga akan melakukan pencarian benda-benda bersejarah lainnya.
Menurut Yuni, bila di sejumlah titik ditemukan barang-barang peninggalan sejarah maka Kota Madiun berpotensi memiliki wisata sejarah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.