Saat Lantik Bupati Labuhanbatu, Gubernur Edy Sindir Rendahnya Serapan Anggaran

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi resmi melantik Erik Adtrada Ritonga dan Ellya Rosa Siregar menjadi Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu, Senin (13/9/2021).

Dalam prosesi pelantikan yang dilaksanakan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur di Medan itu, Edy menyindir serapan anggaran Pemkab Labuhanbatu yang masih rendah.

"Baru 38,5 persen penyerapan anggaran (Pemkab Labuhanbatu)," kata Gubernur Edy Rahmayadi.

Baca juga: Harta Edy Rahmayadi Berkurang Rp 8,2 Miliar sejak Jadi Gubernur Sumut

Dia menyebutkan, dengan serapan anggaran yang masih rendah itu, maka kerja pemerintah dalam menjalan program pembangunan di daerah tak maksimal.

Dia menekankan, seharusnya serapan anggaran di kabupaten paling tidak sudah di atas 50 persen. Namun, sampai saat ini masih di level 38,5 persen.

"Bulan sudah tinggal empat bulan efektif Anda bekerja. Saya tidak tahu ini wajar atau tidak. Ini masih rendah sekali," kata Edy.

Baca juga: Sumut Masuk 3 Besar Kasus Harian Covid-19 Tertinggi, Gubernur Edy: Disiplin Prokes Warga Rendah

Edy Rahmayadi meminta Erik dan Ellya segera melakukan konsolidasi dengan DPRD dan Forkopimda setempat untuk mengoptimalkan serapan anggaran pada bulan tersisa pada bulan-bulan akhir tahun ini.

Hal ini dimaksudkan agar proses pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sana bisa lebih dipercepat.

Baca juga: Profil Edy Rahmayadi

Apalagi, saat ini di tengah masih merebaknya Covid-19, investasi juga makin sulit masuk. Perekonomian juga terpukul.

Pemerintah terpaksa mengandalkan dana yang ada saat ini, baik dari APBD maupun APBN untuk pembangunan, termasuk mengandalkan serapan PAD yang juga tertekan pandemi.

Selain mempercepat konsolidasi di daerah, kepala daerah yang baru dilantik itu diminta untuk segera menyusun program kerja kemudian melakukan sinkronisasi dengan program jangka pendek, menengah dan panjang yang disusun oleh Pemprov Sumut.

"Ini mudah diucapkan, tapi sulit dilaksanakan. Tapi kita butuh program kerja yang berkesinambungan," pungkas Edy.