Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Heboh Monstera Varigeta Rp 225 Juta | Balita Makan Tanah dan Pecahan Batu

Kompas.com - 13/09/2021, 06:07 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sri Hastuti (41), warga Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, membuat heboh dengan membeli tanaman hias Monstera Varigeta dengan harga Rp 225 juta.

Sri membeli tanaman hias tersebut pada Jumat (10/9/2021), di daerah lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Mogol, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Namun, tanaman yang baru dibelinya tersebut sudah ditawar kolektor.

Bahkan, peminatnya bukan hanya dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri.

Sementara itu, seorang bocah di Kota Tegal, Jawa Tengah, berusia tiga tahun berinisial VF memiliki kebiasan memakan tanah dan pecahan tembok.

Hal itu terjadi diduga orangtua korban yang tidak pernah membelikannya jajanan karena tak mampu secara ekonomi.

Orangtua VF, Umrotun mengaku sudah menegur agar anaknya tak melakukan hal tersebut.

Namun saat tidak dalam pengawasan, anaknya kembali melakukannya hingga akhirnya menjadi kebiasaan sampai sekarang.

Baca populer nusantara selengkapnya:

1. Heboh Monstera Varigeta seharga Rp 225 juta

Sri Hastuti, warga Kragilan, Banjarsari, Solo pemilik Monstera variegata seharga Rp 225 juta.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Sri Hastuti, warga Kragilan, Banjarsari, Solo pemilik Monstera variegata seharga Rp 225 juta.

Sri mengatakan, tanaman Monstera variegata ini memiliki keunikan tersendiri dan tergolong langka.

Perempuan yang telah menekuni tanaman hias selama 21 tahun ini mengatakan, keistimewaan dari Monstera variegata adalah dapat mengeluarkan tongkol.

"Saya 21 tahun main tanaman hias. Jadi saya menguasai tanaman hias apa. Spesial saya memang Anthurium. Kalau monstera kebetulan langka belum ada dua tahun," ungkap Sri di Solo, Jawa Tengah, Minggu (12/9/2021).

Kata Sri, tanaman hias itu ia dapat di daerah lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Mogol, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Namun, Monstera yang baru dibeli pada Jumat itu sudah diincar kolektor. Tidak hanya dari dalam, kolektor luar negeri juga tertarik memiliki monstera itu.

Sri mengaku monstera yang baru dibeli tersebut sudah ditawar kolektor dari Jakarta seharga Rp 160 juta. Monstera yang ditawar memiliki tinggi sekitar dua meter.

"Masih belun saya kasihkan. Karena minta satu tanaman monstera ini Rp 250 juta," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Pembeli Monstera Variegata Seharga Rp 225 Juta, Baru 2 Hari Dibeli Sudah Ditawar Kolektor

 

2. Balita makan tanah dan pecahan batu

VF (3) balita yang memiliki kegemaran makan tanah di kediamannya di Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (11/9/2021).Kompas.com/Tresno Setiadi VF (3) balita yang memiliki kegemaran makan tanah di kediamannya di Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (11/9/2021).

VF, bocah tiga tahun di Kota Tegal, Jawa Tengah, memiliki kebiasan memakan tanah dan pecahan tembok.

Ibu VF, Umrotun Khasanah (40) mengatakan, awal pertama kali melihat anaknya memakan tanah dari reruntuhan tembok di dalam rumahnya setahun lalu.

"Saat itu main sendiri di dalam rumah dan saya tinggal memasak. Saat saya lihat dia sedang makan tanah dari pecahan tembok," kata Umrotun ditemui wartawan di kediamannya di Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Sabtu (11/9/2021).

Saat mengetahui itu, Umrotun mengaku sudah menegur anaknya. Namun, saat tidak dalam pengawasan, sang anak kembali melakukannya.

Bahkan, saat dilarang, sambung Umrotun, anaknya menangis hingga akhirnya kebiasaan itu sampai sekarang.

"Katanya enak. Kalau main di luar, juga tanah yang dimakan. Dan kalau dilarang dia nangis. Akhirnya keterusan sampai sekarang," ujarnya.

Umrotun juga mengakui jika jarang membelikan anak ketiganya itu jajan karena tak memiliki cukup uang.

"Ya mungkin karena tidak pernah jajan. Makan saja sehari kami mampunya hanya dua kali," ungkapnya.

Baca juga: Balita di Tegal Makan Tanah dan Pecahan Tembok, Diduga karena Orangtua Jarang Belikan Jajan

 

3. Sopir bawa ganja seberat 30 kg

Seorang sopir diringkus Tim Dit Res Narkoba Polda Sumut karena mengedarkan 30 kg ganja pada Jumat (10/9/2021). Pelaku mengaku diupah Rp 21 Juta jika berhasil mengedarkannya.Dok. Polda Sumut Seorang sopir diringkus Tim Dit Res Narkoba Polda Sumut karena mengedarkan 30 kg ganja pada Jumat (10/9/2021). Pelaku mengaku diupah Rp 21 Juta jika berhasil mengedarkannya.

Seorang sopir di Medan, Sumatera Utara, berinisial GP (48), warga Lingkungan I, Desa Nelayan Indah, Kecamatan Medan, ditangkap polisi.

GP ditangkap karena kedapatan membawa ganja seberat 30 kg yang disimpannya di dalam karung di mobilnya.

Pelaku ditangkap di dekat pintu gerbang Tol Belmera arah Belawan tepatnya di bawah Fly Over, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (10/9/2021).

"Dari keterangan tersangka GP, barang bukti ganja seberat 30 kg itu didapat dari warga Blangkejeren, Aceh, berinisial A (dalam penyelidikan)," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi melalui telepon pada Minggu (12/9/2021).

Dalam menjalankan aksinya, sambung Hadi, GP mendapat keuntungan sebesar Rp 21 juta apabila berhasil mengedarkan barang haram tersebut.

Baca juga: Tergiur Uang Rp 21 Juta, Seorang Sopir di Medan Nekat Membawa Barang Seberat 30 Kg dalam Karung

 

4. Klaster kampus, 139 mahasiswa terpapar Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar HarissonKOMPAS.COM/HENDRA CIPTA Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson

Sebanyak 139 mahasiswa di salah satu kampung di Bengkayang, Kalimantan Barat, terpapar Covid-19.

Kepala Bidang Kesehatan Kalbar Harisson mengatakan, 139 mahasiswa terpapar Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab polymerase chain reaction (PCR).

"Terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Bengkayang karena adanya klaster baru di kampus. Terdapat 139 mahasiswa yang positif PCR, mereka semua tanpa gejala," kata Harisson kepada wartawan, Minggu (12/9/3021).

Kata Harisson, mahasiswa yang terpapar Covid-19 itu selama adanya proses perkuliahan di kampus, mereka diketahui tinggal di asrama.

Harisson mengaku, saat dimulainya proses pembelajaran sudah dilakukan tes swab antigen.

"Tetapi dalam proses pembelajaran terjadi penularan," ujarnya.

Untuk menekan laju penularan Covid-19, sambung Harisson, kegiatan belajar tatap muka ditutup selama dua minggu ke depan.

Baca juga: Muncul Klaster Kampus, Sebanyak 139 Orang di Kalbar Terpapar Covid-19

 

5. Kunjungi Sirkuit Mandalika, ini kata Menteri Bahlil

Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat mendampingi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengunjungi sirkuit MotoGP Mandalika LombokKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat mendampingi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengunjungi sirkuit MotoGP Mandalika Lombok

Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal )BKM) Bahlil Lahadalia mengunjungi sirkuit MotoGp Mandalika Lombok Tengah, Sabtu (11/9/2021).

Dalam kunjungannya, Bahlil mengatakan, Sirkuit Mandalika mempunyai kelebihan yang luar biasa dibandingkan sikruit dengan di negara lain.

Ia menyebut, kelebihannya yakni memiliki panorama alam yang indah dengan bentangan pantai yang biru.

"Saya yakin ini mempunyai sesuatu ciri yang berbeda dengan sirkuit yang lain, alamnya pasti lebih natural kemudian di samping pantai," kata Bahlil ditemui awak media.

Bahlil pun mengapresiasi capaian pembangunan sirkuit yang telah mencapai 90 persen lebih.

"Saya melihat sirkuit ini sudah 90 persen lebih sudah paten sekali, dan saya lihat luarnya saja udah enak, apalagi dalamnya, ini tadi baru ngecek luarnya, sekarang ngecek dalamnya," ungkapnya.

Ke depannya, kata Bahlil, Mandalika tidak hanya untuk olahraga otomotif dunia, melainkan juga olahraga dunia lainnya seperti golf.

"Saya pikir ke depan NTB ini akan menjadi suatu kawasan tempat olahraga dunia bukan hanya otomotif tapi juga, tadi saya juga melihat market dari pengembangan ITDC itu pengembangan Golf itu potensi menarik wisatawan yang paten," ujarnya.

Baca juga: Kunjungi Sirkuit Mandalika, Menteri Bahlil: Luarnya Saja Enak Apalagi Dalamnya

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani, Tresno Setiadi, Dewantoto, Idham Khalid, Hendra Cipta | Editor: Khairina, Dheri Agriesta, I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com